Kabinet Israel Akan Voting Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

16 Januari 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Gaza di Khan Yunis nonton bareng konferensi pers oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed terkait pengumuman gencatan senjata di Gaza pada Rabu (15/1). Foto: Bashar Taleb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Gaza di Khan Yunis nonton bareng konferensi pers oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed terkait pengumuman gencatan senjata di Gaza pada Rabu (15/1). Foto: Bashar Taleb/AFP
ADVERTISEMENT
Kabinet Israel dikabarkan akan berkumpul pada Kamis (16/1) untuk mengambil suara menyepakati kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan tahanan dengan Hamas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump pada Rabu (15/1) kemarin untuk berterima kasih atas bantuan mereka mengamankan kesepakatan, namun juga mengingatkan bahwa “rincian akhir” masih dalam pembahasan.
Sementara, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kesepakatan itu adalah “langkah tepat” untuk membawa kembali sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.
Meski demikian, media Israel melaporkan ada dua menteri Netanyahu yang secara terbuka menolak kesepakatan gencatan senjata. Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, mengatakan “kesepakatan itu buruk dan berbahaya untuk keamanan negara Israel”. Sementara, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyatakan menentang “kesepakatan yang membawa bencana”.
Tekanan untuk mengakhiri pertempuran meningkat beberapa hari terakhir saat mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat meningkatkan upaya untuk mengunci kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani dalam konferensi pers mengatakan “kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan”.
“Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami harap semua pihak akan berkomitmen mengimplementasikan semua ketentuan perjanjian ini,” katanya, Rabu (15/1).
Ia juga mengatakan tiga negara akan memantau implementasi gencatan senjata lewat sebuah badan yang berbasis di Kairo.
Selama 42 hari gencatan senjata awal, 33 sandera akan dibebaskan. Al-Thani mengatakan, sandera yang akan dibebaskan termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan warga sipil yang sakit dan terluka.
Dalam gencatan senjata tahap pertama, pasukan Israel juga akan mundur dari wilayah Gaza agar pertukaran sandera dapat dilakukan, serta agar para pengungsi dapat kembali ke rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam pertukaran dengan sandera Israel pada tahap kedua dan ketiga akan “difinalisasikan” pada 42 hari pertama.
Militan Palestina menahan 251 sandera selama serangan, yang 94 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang pasukan Israel sebut sudah tewas.