news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kabupaten Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Selama 2 Pekan

11 Maret 2025 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir masih merendam permukiman warga di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (26/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Banjir masih merendam permukiman warga di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (26/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat banjir. Hal itu menyusul banjir yang melanda 13 kecamatan dan 33 desa di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan status tanggap darurat banjir berlaku selama dua pekan, dimulai Senin 10 Maret sampai Minggu 23 Maret 2025.
"Iya kami sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/3).
Banjir yang dipicu hujan lebat di kawasan Kabupaten Bandung membuat air sungai meluap hingga merendam jalan dan permukiman warga. Sebanyak 61.676 jiwa dan 10.036 rumah terdampak. Adapun ketinggiannya bervariasi, mulai dari 30 hingga 150 sentimeter.
Selain itu, dalam catatan BPBD Jabar banjir disebut telah merendam 54 fasilitas pendidikan, 21 fasilitas ibadah, 1 fasilitas kesehatan, 1 fasilitas umum dan 284 hektare lahan.
“Sebanyak 2.262 jiwa mengungsi dan sisanya memilih bertahan. Kami telah menyediakan pos pengungsian warga, terdapat di beberapa titik seperti di Shelter Desa Dayeuhkolot, dan di beberapa masjid di Desa Citeureup,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Uka mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan pendataan. Sejumlah alat bantu seperti perahu dan tenda darurat mulai disiagakan di beberapa lokasi banjir. Begitu juga dengan mesin penyedot air
“Ada di Bojongsari 1 perahu dayung sudah siap, di Citeureup perahu kayak dan juga ada tenda kita, begitu juga mesin penyedot air sudah mulai didistribusikan," katanya.
Msyarakat terdampak, katanya, membutuhkan pasokan logistik dan pangan. Mulai dari sembako, makanan siap saji, air mineral, makanan balita, hingga susu UHT.
"Kalau sandang, selimut, kasur lipat. Kemudian papan itu ada alat kebersihan seperti lisol, slaber, sikat, cangkul, sekop, troli, karung, perahu kano, dan pompa air," kata dia.