Kabur dari Penangkapan, Jurnalis Top Pakistan Dibunuh di Kenya

24 Oktober 2022 17:46 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Arshad Sharif berbicara dalam sebuah acara tentang "Konspirasi Perubahan Rezim dan Destabilisasi Pakistan" di Islamabad pada 22 Juni 2022. Foto: Aamir Qureshi/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Arshad Sharif berbicara dalam sebuah acara tentang "Konspirasi Perubahan Rezim dan Destabilisasi Pakistan" di Islamabad pada 22 Juni 2022. Foto: Aamir Qureshi/AFP
ADVERTISEMENT
Seorang jurnalis top Pakistan, Arshad Sharif, tewas dibunuh di Kenya. Sharif dikenal pula sebagai pembawa berita terkenal.
ADVERTISEMENT
Kabar kematian Sharif disampaikan sang istri Javeria Siddique pada Senin (24/10). Kejadian terbunuhnya Sharif berlangsung sebulan selang kabur untuk menghindari penangkapan di Pakistan.
Sharif jadi buronan di Pakistan lantaran tuduhan penghasutan.
"Saya kehilangan teman, suami, dan jurnalis idola saya hari ini. Menurut keterangan polisi dia tewas di Kenya," kata Siddique seperti dikutip dari AFP.
Semasa hidup, Sharif kerap mengkritik pemerintah dan kekuasaan militer. Ia juga mendukung eks Perdana Menteri Imran Khan yang terguling pada April lalu.
Agustus lalu Sharif membuat marah pemerintah karena wawancara dengan tokoh oposisi Shahbaz Gill. Pada saat itu Gill menyerukan perwira militer melawan perintah yang bertolak belakang dengan keinginan mayoritas.
Wawancara membuat saluran tv tempat Sharif bekerja ditutup. Surat penangkapan terhadap Sharif pun dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Kematian Sharif makin mencoreng reputasi kebebasan pers di Pakistan. Saat ini Pakistan berada di peringkat 157 dari 180 negara dalam indeks kebebasan pers yang disusun Reporters Without Borders.
Jurnalis di Pakistan acap kali mendapat intimidasi dan sensor yang membuat mereka tidak bisa menjalankan pekerjaan secara independen.