Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kaburnya Eks PM Thailand dan Dugaan Pembelian Paspor Kamboja
28 Januari 2019 11:44 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak divonis atas kasus penyelewengan skema subsidi beras 2017 lalu, mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra memilih kabur. Diduga Yingluck kabur menggunakan paspor Kamboja.
ADVERTISEMENT
Ada dua fakta yang menguatkan kabar tersebut. Pertama, pemerintah Thailand telah mencabut seluruh paspor milik Yingluck dan kedua politikus dan pebisnis ini kabur lewat Kamboja.
Menurut South China Morning Post (SCMP), nama Yingluck Shinawatra terdaftar sebagai direktur utama P.T. Corporation Company di Hong Kong. Yang mengejutkan lagi, dalam informasi perusahaan itu Yingluck terdaftar memiliki paspor Kamboja.
Pertanyaan saat ini, bagaimana Yingluck bisa mendapat paspor Kamboja? Salah satu dugaan kuat yang muncul adalah Yingluck membeli paspor tersebut.
Kepemilikan paspor Kamboja begitu diinginkan Yingluck. Sebab, dengan memegang paspor negara itu Yingluck resmi terdaftar sebagai Direktur di sebuah perusahaan di Hong Kong.
Membeli paspor Kamboja bukan urusan sulit bagi Yingluck. Perempuan 51 tahun ini adalah seorang miliarder di Thailand dan sang kakak Thaksin Shinawatra -yang juga buron- pernah menjadi penasihat untuk pemerintahan PM Kamboja Hun Sen.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa syarat untuk mendapat paspor Kamboja. Salah satunya dengan membelinya seharga USD 300 ribu atau setara Rp 4,2 miliar.
Uang jumlah besar itu diklaim pemerintah Kamboja akan digunakan sebagai dana investasi. Keterangan tersebut bahkan pernah keluar dari mulut juru bicara pemerintah Kamboja, Chandara, 2017 lalu.
"Sesuai dengan UU negara jika warga asing memiliki 1,2 miliar Riel untuk berinvestasi di sini dan juga memiliki alamat di Kamboja, maka mereka memenuhi syarat mendapat kewarganegaraan," kata Chandara, seperti dikutip dari SCMP, Senin (28/1).
Terkait dugaan Yingluck membeli paspor Kamboja, Chandara membantahnya. Dia menegaskan beberapa tahun belakangan negaranya tak pernah lagi mengeluarkan paspor bagi warga asing.
Klaim Chandara, dibantah media lokal Kamboja Khmer Times. Dari data yang didapatnya dalam jangka waktu 2014 sampai 2017 Kamboja telah mengeluarkan paspor untuk 1.518 warga asing.
ADVERTISEMENT
Keuntungan Memiliki Paspor Kamboja
Sebenarnya tidak banyak keuntungan yang bisa didapat dari memegang paspor Kamboja.
Yingluck pun diduga kuat hanya menggunakan paspor Kamboja agar bisa kabur dari negaranya dan dapat menjadi direktur perusahaan di Hong Kong.
Data Hanley Passport Index, hanya 54 negara termasuk 10 negara ASEAN yang memberikan visa gratis dan visa on arrival bagi pemegang paspor Kamboja.
Paspor Kamboja pun berada di rangking 84 dari 104 negara dengan paspor terkuat di dunia. Kamboja tertinggal jauh dari Jepang di peringkat satu dan Singapura di nomor dua.
Namun, tak seperti Indonesia, Malaysia, atau China di Asia, pemerintah Kamboja mengizinkan warga negaranya memegang dwi kewarganegaraan.
ADVERTISEMENT
Pada 2005 lalu, aktris Hollywood Angelina Jolie diberikan paspor Kamboja. Pemberian paspor kepada Jolie dilakukan usai dia mengadopsi tiga bocah Kamboja.
Sementara pada 2017 pengusaha keramik China Wu Benhui menjadi pemberitaan besar di China. Ia digugat tiga orang kerabatnya atas utang sebesar USD 70 ribu atau Rp 983 juta yang dipinjam untuk mendapat paspor Kamboja.