Kadar Imun Sinovac Turun 6 Bulan, Kapan Warga Selain Nakes Dapat Dosis Ke-3?

19 Juli 2021 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
ADVERTISEMENT
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menegaskan masyarakat di luar tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin Sinovac belum perlu mendapat booster atau suntikan ketiga. Suntikan dosis ketiga memang sangat baik untuk memberikan proteksi ekstra dari virus corona, tetapi saat ini baru tenaga kesehatan perlu booster vaksin.
ADVERTISEMENT
“Jadi untuk nakes karena sekarang lagi darurat sekali, ketemu setiap hari [dengan pasien COVID-19] jadi itu yang harus segera. Tapi kalau masyarakat umum sih masih bisa tunggu dulu,” kata Sri kepada kumparan, Senin (19/7).
“Yang penting kita capai herd immunitynya dulu deh. Jadi kita imunisasi sebanyak-banyaknya dulu supaya 181 juta itu terpenuhi, jangan mikirin booster,” imbuh dia.
Hingga saat ini, Sinovac adalah vaksin corona yang paling banyak dipakai di Indonesia. Hampir seluruh nakes yang menjadi sasaran vaksinasi pun mendapat vaksin ini.
Namun, hasil kadar imun vaksin Sinovac disebut turun 6 bulan usai seseorang disuntik penuh. Oleh sebab itu pemerintah telah memulai vaksinasi dosis ketiga bagi para nakes sebagai booster menggunakan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Sehingga, para nakes lebih terlindungi di tengah lonjakan kasus corona di RI saat ini. Sebab diketahui banyak nakes yang terpapar bahkan wafat meski sudah divaksinasi Sinovac dosis penuh.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Tetapi, Sri kembali menekankan bahwa masyarakat umum belum butuh divaksinasi ulang atau mendapat booster. Karena sebetulnya sudah ada term memory yang dapat meningkatkan imun seseorang saat terpapar corona usai divaksin dua dosis.
“Yang namanya imunisasi pertama kali suntikan itu sebetulnya bukan hanya [menimbulkan] antibodi tapi merangsang term memory. Nah, ini kalau dia sudah terangsang, kapan-kapan dia terangsang itu imunnya akan naik. Itu sebagai suatu persiapan kalau kita ketemu dengan virus pertama,” terang dia.
“Jadi yang sudah diberikan dua kali itu bukan tidak ada artinya. Itu artinya besar sekali kalau dia sudah punya term memory yang aktif. Kapan-kapan virusnya sama, dia akan langsung bikin antibodinya naik,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat di luar nakes seperti petugas publik dan lansia divaksin Sinovac pada Februari hingga Maret 2021. Jadi hitungannya, kadar antibodi mereka akan turun pada September atau Oktober 2021.
Jadi kapan mereka akan mendapat suntikan ketiga?
Sri mengingatkan saat ini percepatan vaksinasi lebih penting dibanding booster bagi masyarakat umum. Untuk sekarang, sebaiknya pastikan dulu masyarakat sudah divaksinasi dua dosis.
“Jadi kita enggak usah buru-buru dulu pikirin booster. Tapi yang penting harus dua kali dulu semua. Memang kalau bisa bagus betul. Tapi kan booster individu, kepentingan diri sendiri,” ucap dia.
Maksudnya, mencapai kekebalan kelompok segera akan lebih bermanfaat. Dibandingkan sebagian orang mendapat suntikan ketiga, tetapi masih banyak yang belum divaksin sama sekali.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau dua kali pertama itu kan buat kepentingan bersama herd immunity, komunitas, sama-sama menyeluruh. Jadi kita sama-sama punya antibodi tinggi dalam waktu bersamaan. Intinya di situ. Kalau kita semua punya antibodi tinggi itu enggak saling nular gitu, lho,” terang Sri.
“Kalau sekarang kan ada yang tinggi, ada yang enggak punya antibodi, ada yang sakit, jadi kita gampang sekali penularan. Jadi yang harus dipercepat vaksinasinya dulu, boosternya kita pilih yang paling menderita adalah nakes,” tandas dia.