Kader Teriak Jokowi saat Mega Bahas Kemunduran Demokrasi, Ganjar: Mungkin Kangen

24 Mei 2024 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ki-ka: Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Megawati, Mahfud MD di Rakernas V PDIP di Ancol, Jumat (24/5/2024). Foto: Dok. youtube PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ki-ka: Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Megawati, Mahfud MD di Rakernas V PDIP di Ancol, Jumat (24/5/2024). Foto: Dok. youtube PDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, diminta tanggapan terkait kader partai yang meneriakkan nama Jokowi saat Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, membahas kemunduran demokrasi.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyebut, teriakan itu muncul karena mungkin kader PDIP yang hadir di Rakernas V PDIP ini kangen kepada Jokowi.
“Mungkin kader kangen aja sama Pak Jokowi,” kata Ganjar kepada wartawan di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5).
Eks Gubernur Jateng itu mengungkapkan, pidato Megawati di acara tersebut yang berapi-api untuk membakar semangat kader usai kalah di Pilpres lalu.
“Saya kira Ibu Mega sedang memberikan semangat kepada seluruh kadernya untuk tidak mudah menyerah, sesuai temanya, yakinlah bahwa kebenaran akan ada saatnya menemukan jalannya,” tuturnya.
“Pidatonya betul-betul tadi menunjukkan ketegasannya. Rasa-rasanya, sih, in line lah dengan apa yang menjadi suasana kebatinan kader,” imbuhnya.
Momen Pidato Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam pidatonya, Megawati menyindir soal proses Pemilu 2024 yang dianggapnya banyak celah. Utamanya ia menyoroti keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) yang fungsinya tak maksimal.
ADVERTISEMENT
"MK itu saya yang mendirikan lho. Coba bayangkan kok barang yang saya bikin itu digunakan tapi dengan tidak makin baik. Waktu saya presiden itu banyak lho. Nanti kalau saya beberin semua nanti ada yang bilang ibu sombong banget," katanya.
"Saya bilang, ndak ini sebuah MK yang harus berwibawa, hakim-hakimnya mesti punya karakter kenegarawanan. Sehingga dapat mengayomi seluruh hak-hak rakyat yang ada di dalam kedaulatan rakyat kita yang namanya di NKRI," sambung dia.
Bagi Megawati, gedung MK harus ditempatkan di sekitar Istana Negara karena fungsinya yang begitu penting. Hal itu dilakukan demi menjaga marwah mahkamah.
"Coba makanya sampai saya cari-cari akhirnya dapat, keren tempatnya. Yaitu yang saya bilang masuk ring 1 istana. Artinya dia adalah tempat yang harus dijaga. Ring 1, istana itu saya tahu adalah tempat yang memang harus dijaga," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Supaya dia berwibawa, enggak gampang-gampang. Ini yang salah siapa hayo?" tanya Megawati ke hadirin.
Sebagian dari mereka yang hadir pun menjawab:
"Jokowi.....!"
Dalam Rakernas V ini, Jokowi tak diundang.
Mendengar jawaban kader, Megawati pun tersenyum. Namun ia sedikit menyentil karena sahutan tersebut terdengar kurang keras dan serempak.