Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kades di Bone Akan Tanya Pelaku Poliandri: Masih Mau Tinggal di Kampung Ini?
22 Agustus 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indriati, Kepala Desa (Kades) Paccing, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, akan memanggil Suriani (23 tahun) pelaku poliandri.
ADVERTISEMENT
"Saya akan nasihati Suriani. Jangan begitu lagi sifatmu kalau masih mau tinggal di kampung ini," kata Indriati, Selasa (22/8).
Indriati akan melibatkan lembaga adat dan agama untuk memeriksa Suriani.
Suriani Tergolong Keluarga Tak Mampu
Menurut Indriati, Suriani tergolong keluarga tidak mampu. Orang tuanya masih hidup tapi sudah dalam keadaan sakit dan hanya bisa berada di rumah.
"Mamanya sudah strok, tidak bisa jalan. Dia masuk keluarga tak mampu," ujarnya.
Dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, Suriani pun merantau ke Malaysia, bekerja. "Belum cukup satu tahun di Malaysia," kata dia.
Awal Mula Suriani Poliandri
Kapolsek Awangpone, AKP H Ansar, mengatakan Suriani telah bercerai setelah menikah untuk pertama kalinya.
Suriani kemudian kembali menikah dengan Abrar Sulfandi alias AS (31) dan dikaruniai anak laki-laki (diduga anak itu kini berumur 5 tahun).
ADVERTISEMENT
Untuk pernikahan keduanya ini, Suriani pisah ranjang karena cekcok.
Merantau ke Malaysia
Saat pisah ranjang tersebut, Suriani merantau ke Malaysia.
Di Malaysia, Suriani ternyata menikah lagi secara siri dengan Sanuddin alias SN (35).
"Suami ketiganya, nikah siri di Malaysia, ketemu di sana. Sebelumnya, Suriani memang sudah pisah ranjang," ujarnya.
Pembunuhan Itu
Polisi kini mengusut kasus Sanuddin (suami ketiga) yang diduga membunuh Abrar (suami kedua).
Terkait pembunuhan itu, awalnya Suriani pulang kampung ke Desa Pacing, Kecamatan Awangpone, Bone.
"Baru sekitar 1 bulan berada di Bone, dari Malaysia sama pelaku," ujarnya.
Mengetahui Suriani pulang dari Malaysia, Abrar pun menghubunginya, meminta anaknya untuk ikut bersamanya sementara waktu ke Kabupaten Bulukumba.
"Semenjak pulang dari Malaysia, Suriani ini tidak ke suami sahnya (Abrar)," katanya.
ADVERTISEMENT
Nah, Sanuddin yang mengetahui Suriani ditelepon Abrar pun cemburu dan emosi.
Sanuddin lalu mendatangi rumah Abrar, membunuh Abrar yang sedang tertidur, lalu kabur.