Kades di Pandeglang Ancam Cabut Bansos Bila Warga Tak Pilih Demokrat

29 November 2023 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi Partai Demokrat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Demokrat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suhandi, Kepala Desa Karangsari—di Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten, kepada Bawaslu Pandeglang mengakui membuat voice note (VN) yang mengancam akan menghapus bantuan sosial (bansos) bila warga tak memilih caleg dan Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Kades itu pun diperiksa Bawaslu Pandeglang pada Rabu (29/11). "Yang bersangkutan kooperatif dan telah diklarifikasi, pada intinya kepala desa mengakui betul itu VN dari yang bersangkutan," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Pandeglang, Didin Tahajudin, Rabu (29/11).
Dalam pemeriksaan, menurut Didin, Suhandi membantah melakukan kampanye untuk 2 orang caleg dari Partai Demokrat ke para ketua RT/RW di Desa Karangsari lantaran menerima perintah dari pihak lain.
"Yang saya dapat informasinya itu dia (kades) mengaku atas inisiatif sendiri," ujar Didin.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Pandeglang, Didin Tahajudin. Dok: kumparan
Didin mengaku, saat ini pihaknya belum memutuskan sanksi yang akan diberikan terhadap oknum kades tersebut lantaran masih akan melakukan rapat pembahasan terlebih dahulu.
"Mungkin beberapa hari lagi, Bawaslu dan Panwascam Angsana akan melakukan pembahasan kesimpulan untuk menentukan dugaan pelanggarannya seperti apa," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Isi VN

VN itu berdurasi 1 menit 19 detik. Isinya:
"Assalamualaikum wr wb. Kami umumkan ke RT/RW bahwa bila ada masyarakat memasukkan partai lain daripada Partai Demokrat, kami mohon kalau masyarakat memasukkan partai yang menyamai daripada Rizki sama Iing, kami harap catat namanya, saya langsung mau dihapus bantuan-bantuannya," begitu perkataannya.
"Kami mohon kepada RT/RW harus tegas, jangan sampai lolos, jangan sampai ada yang lolos, jangan sampai ada yang masuk, yang memasukkan partai pusat atas nama selain dr nama Iing atau Rizki atau Rizka. Selain dari itu kami mohon catat namanya, orangnya, itu warga yang membawa partai masuk ke desa kita. Kami mohon catat namanya, RT/RW harus tegas. Saya tunggu informasinya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Diduga, nama yang disebut itu merupakan Iing Andri Supriadi yang merupakan politisi Partai Demokrat. Sementara nama Rizki dan Riska diduga merupakan anak dari Bupati Pandeglang Irna Narulita yakni Rizki Natakusumah dan Rizka Natakusumah.
Pihak Demokrat Pandeglang belum memberikan tanggapan terkait isu ini.