Kaesang: Namanya Politik, Kita Harus Siap Menang, Siap Kalah, Ini Biasa

21 Maret 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baliho PSI bertebaran di Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Baliho PSI bertebaran di Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, tak masalah dengan kegagalan partainya menembus Senayan meskipun telah menggunakan strategi memasang baliho foto Jokowi hingga menghabiskan banyak uang dalam menggelar kampanye.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal itu biasa terjadi dalam politik. Sehingga, mesti siap menang dan siap kalah.
"Saya sebagai ketua umum enggak masalah [tidak lolos Senayan]. Ini namanya politik, kita harus siap menang, siap kalah," kata Kaesang dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Kamis (21/3).
"Dan ini menjadi hal yang biasa sekali kalau kita mengeluarkan sebuah anggaran, hal yang biasa," lanjut dia.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam acara kampanye tema "Mawar Melawan" di Bali, Senin (5/2/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ia menyebut, hal tersebut juga bagian dari proses bagi partainya dalam berpolitik.
"Ini adalah sebuah proses kita, proses kita menjadi jauh lebih dewasa nanti dalam berpolitik, supaya menjadi lebih baik ke depannya," tutur Kaesang.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Pileg KPU RI, PSI gagal lolos parlemen. Partai pimpinan putra bungsu Jokowi itu hanya dapat meraup suara sebesar 2,8%.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Padahal, PSI telah melakukan banyak perubahan untuk menarik para pemilih. Mulai dari pergantian ketua umumnya hingga pemasangan baliho yang masif di berbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Pada Pemilu kali ini, PSI mengubah strategi kampanyenya dari yang digunakan pada 2019 lalu, dengan banyak membombardir baliho partai yang dipimpin Kaesang, kemudian dengan menempelkan wajah presiden Jokowi.
Dengan harapan, PSI dapat lolos ambang batas parlemen 4%. Kendati begitu, hasil rekapitulasi suara PSI hanya dapat meraup suara sebesar 2,8% dan kembali gagal melenggang ke Senayan.