Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kaisar Jepang Kunjungi Keraton Yogya, Lihat Koleksi Keris hingga Wayang Kulit
21 Juni 2023 21:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kaisar Jepang Naruhito berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (21/6) malam. Naruhito disambut langsung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) dan permaisuri GKR Hemas.
ADVERTISEMENT
Sultan mengenakan busana takwa dilengkapi kuluk kanigara dengan jarik Parang Gurda. Bersama GKR Hemas, Sultan menyapa Naruhito di Regol Danapratapa, Kompleks Plataran Srimanganti, Keraton Yogyakarta.
Kedatangan Naruhito juga turut disambut Putri Dalem, Mantu Dalem, dan cucu dari Ngarso Dalem.
Putri Keraton Yogyakarta GKR Mangkubumi menjelaskan, dalam kunjungan itu Naruhito melihat koleksi Keraton Yogyakarta seperti batik, keris, hingga wayang kulit.
"Kalau kita nerima tamu apalagi ini dari Kaisar Jepang tadi ada tarian. Seperti biasa tariannya lawung kemudian beliau melihat batik, kemudian keris, kemudian wayang kulit," kata Mangkubumi.
Kawedanan Radya Kartiyasa memamerkan beberapa koleksi Keraton Yogyakarta yaitu batik motif Parangrusak Barong, batik motif Kawung, batik motif Purbanegara, hingga batik motif Sidaluhur.
"Pusaka keris, dan tentunya manuskrip," kata Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Nyi R.Ry. Noorsundari.
ADVERTISEMENT
Manuskrip yang dipamerkan bertajuk Serat Baratayuda. Ini dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII-VIII.
Serat tersebut berkisah tentang perang saudara Pandawa dan Kurawa, karena Kasultanan Yogyakarta bersendikan Islam, maka Pandawa melambangkan prinsip keislaman (Rukun Islam), Kurawa melambangkan 100 dosa yang harus dilawan manusia. Pada akhir peperangan Pandawa yang menang.
Display pertunjukan wayang kulit persembahan Kawedanan Kridhamardawa di Tratag Bangsal Kencana sisi selatan juga dilihat oleh Naruhito.
Sementara itu tarian atau beksan Lawung Jajar di Tratag Bangsal Kencana yang menjadi sajian dalam lawatan Naruhito merupakan beksan ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono I.
"Ini adalah salah satu tarian tertua yang dimiliki Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu, beksan ini kerap ditampilkan saat Keraton Yogyakarta menerima kepala-kepala negara sahabat seperti halnya Kaisar Jepang,” tutur Penghageng Kawedanan Kridhamardawa KPH Notonegoro.
Mangkubumi mengatakan Naruhito tampak senang mengunjungi Keraton Yogyakarta. Apalagi, dahulu orang tuanya juga pernah berkunjung ke Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Ya yang pertama tentunya menjalin silaturahmi terus ya dari orang tuanya hingga generasi berikutnya Kemudian juga ya menjalin hubungan semakin baik ke depan," kata Mangkubumi.
Hidangan yang Disajikan
Dalam lawatannya ini, Naruhito juga bersantap malam di Bangsal Manis. Sejumlah menu disajikan mulai dari setup jambu, sop ayam galantin, sate ayam jeruk nipis, udang bakar madu, hingga es teler cake.
"Nasi pandan, kemudian sup, udang bakar," ujarnya.
Mangkubumi mengatakan selama kunjungan ini Sultan dan Naruhito tampak berbincang hangat. Hanya saja Mangkubumi mengaku tak tahu detail obrolan tersebut.
"Suasana cukup hangat kami melihat beliau berdua banyak ngobrol," katanya.