Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kakak-Adik Asal Sragen Penumpang Sriwijaya Air Sempat Bikin Status Tiket Pesawat
10 Januari 2021 14:09 WIB

ADVERTISEMENT
Dua orang asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
ADVERTISEMENT
Kakak-adik itu merupakan warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sekretaris Desa (sekdes) Katelan, Paidi, membenarkan hal itu.
Menurut Paidi, kedua penumpang itu merupakan pekerja di perusahaan kontraktor yang sedang mengerjakan sebuah proyek di Pontianak. Mereka adalah Suyanto (40), dan Riyanto (32). Keduanya tercatat dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182.
"Keduanya tercatat sebagai warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen," ujar Paidi, Minggu (10/1).
Paidi menjelaskan Suyanto tinggal di Dukuh Gunungbanyak RT 18, Desa Katelan. Sedangkan Riyanto rumahnya di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan. Kedua penumpang Sriwijaya Air ini tercatat sudah berkeluarga.
"Keduanya sudah menikah masing-masing punya satu anak. Baik Suyanto dan Riyanto ini perjalanan Jakarta-Pontianak untuk mengerjakan proyek rolling dari perusahaan jasa konstruksi di Pontianak" ujar dia.
ADVERTISEMENT
Kakak-beradik itu sempat pulang ke rumahnya di Sragen mendatangi temannya yang sedang hajatan menikah. Keduanya balik ke Jakarta pada Kamis (31/12).
"Tiba-tiba kami dapat kabar duka kalau kedua warganya (Suyanto dan Riyanto) manifes Sriwijaya Air SJ 182," katanya.
Paidi mengatakan, keluarga kakak beradik itu mendapatkan kepastian masuk manifes Sriwijaya Air SJ 182 setelah melihat Riyanto membuat story WhatsApp foto tiket pesawat.
Keluarga langsung bergegas ke Jakarta untuk menanyakan kabar penumpang pesawat, pada Sabtu (9/1) pukul 22.00 WIB.
"Keluarga mencocokkan tiket Sriwijaya Air SJ 182 secara online dan benar masuk data manifes. Peristiwa itu membuat keluarga korban syok," tutup dia.