Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kakak Ipar di Klaten Juga Taburkan Racun Ikan ke Susu Bayi Anak Adiknya
3 November 2021 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tak butuh waktu lama, polisi mengungkap kasus kematian warga Klaten bernama Hani Dwi Susanti (30).
ADVERTISEMENT
Hani tewas usai menenggak air mineral di botol 1,5 liter dari kulkas di dalam rumahnya di Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (1/11).
Air mineral yang diminum Hani itu ternyata mengandung racun potasium sianida untuk membunuh ikan. Penuang racun itu adalah Sarbini (43), kakak ipar Hani, yang juga kakak kandung Sigit Nugroho (39), suami Hani. Target Sarbini sebenarnya membunuh Sigit, tapi salah sasaran ke Hani.
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan Sarbini ini membeli 4 butir racun ikan itu di salah satu toko peternakan di Klaten. Sarbini membeli 4 butir racun ikan itu seharga Rp 15 ribu.
Pada Minggu (31/10), saat Sigit-Hani dan tiga anaknya ke Wonogiri, Sarbini menyusup masuk ke rumah adiknya itu lewat pintu belakang yang tidak terkunci.
ADVERTISEMENT
Usai masuk rumah adiknya itu, Sarbini kemudian menggerus 4 butir racun ikan itu dengan sandal jepit miliknya. Usai menjadi serbuk, racun ikan itu ditaburkan di wadah minum yang ada di kulkas di rumah Sigit-Hani.
"Tersangka ke rumah korban yang kosong lewat pintu belakang, tidak dikunci. Korban sedang ke Wonogiri. Tersangka menuangkan racun dengan cara menghaluskan 4 butir racun dengan sandal, lalu menuangkan ke air mineral di kulkas, itu pada Minggu 31 Oktober," ujar Eko dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (3/11). Tersangka yang memakai baju tahanan oranye juga dihadirkan.
"Di kulkas ada tiga (botol) air mineral, dituangi racun semua. Sisa racun juga disebar ke susu anak koban dan freezer es kulkas," lanjut Eko.
ADVERTISEMENT
Sigit-Hani ini memiliki tiga orang anak. Dua anak mereka sudah dewasa, namun belum diketahui berapa usianya. Anak ketiga mereka masih bayi berusia 1 bulan.
"Motif pembunuhan karena dendam. Muncul niat menghabisi Sigit pada Jumat dengan membeli racun potas sebanyak 4 butir seharga Rp 15.000," kata Eko.