Kakak Ipar Penuang Racun Ikan di Klaten Sempat Cekcok dengan Adik

3 November 2021 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melayat ke rumah korban Hani Dwi Susanti (30) warga Dusun Panggang Welut, Klaten, Jawa Tengah, tewas setelah minum air racun apotas atau racun ikan, Selasa (2/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga melayat ke rumah korban Hani Dwi Susanti (30) warga Dusun Panggang Welut, Klaten, Jawa Tengah, tewas setelah minum air racun apotas atau racun ikan, Selasa (2/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus seorang kakak ipar di Klaten, Sarbini (40), menuangkan racun potasium sianida alias racun ikan ke sejumlah wadah minuman dalam kulkas di rumah adiknya berakibat fatal.
ADVERTISEMENT
Ulah Sarbini itu menyebabkan Hani Dwi Susanti (30), adik iparnya, tewas. Menurut keterangan polisi sebelumnya, Sarbini ini awalnya berniat untuk meracuni adik kandungnya, Sigit Nugroho (39), yang juga suami Hani. Nahas racun itu terminum oleh Hani.
Sarbini diduga masuk ke rumah Hani-Sigit saat sang pemilik rumah sedang tidak ada di rumah. Rumah Hani-Sigit ini terletak di Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ayah Hani, Slamet Santoso, mengatakan sebelum anaknya tewas, Sigit dan Sarbini bertengkar hebat. Pertengkaran itu terjadi hingga Minggu (31/10) atau sebelum Hani-Sigit dan tiga anaknya pergi ke Wonogiri.
"Saya kurang tahu apa akar masalah yang memicu keduanya bertengkar. Antara Sarbini dan Sigit rumahnya rumahnya saling berdekatan," kata Slamet, Rabu (3/10).
ADVERTISEMENT
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo. Foto: Dok. Istimewa
Tidak hanya itu, kata dia, Sarbini juga kerap mengolok-ngolok Hani yang kerap memicu emosi Sigit. Slamet tak menjelaskan bentuk olok-oloknya seperti apa. Karena pertengkaran itu, diduga memicu pelaku menaruh racun pada air mineral di kulkas yang berada di rumah korban.
Slamet menduga Sarbini sengaja masuk ke rumah Hani-Sigit untuk menuangkan racun ikan dengan cara mendobrak pintu. Musababnya pada Minggu (31/10), keluarga Hani-Sigit pergi ke Wonogiri.
"Perkiraan saya dia (Sarbini) masuk rumah korban dengan merusak pintu bagian samping," kata Slamet.
Ia mengatakan Sarbini sempat ikut melayat dan memakamkan jenazah sampai ke liang lahat. Kemudian polisi pada Senin (1/11) sempat mencari Sarbini, tetapi keburu pergi ke Kabupaten Wonogiri.
"Dia (Sarbini) lari karena tahu sedang dicari polisi. Sampai akhirnya ditangkap polisi pada Selasa," kata Slamet.
ADVERTISEMENT