Kakak Rohandi: Adik Saya Baik, Rajin Ibadah, dan Tak Ikut Organisasi

9 November 2018 13:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rohandi, pria yang menyerang polisi di Polsek Penjaringan, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rohandi, pria yang menyerang polisi di Polsek Penjaringan, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rohandi, pemuda berumur 31 tahun menyerang Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/11) dini hari. Aksi nekat ini menyebabkan seorang polisi luka-luka.
ADVERTISEMENT
Di balik penyerangan membabi-buta tersebut, Rohandi dikenal keluarganya sebagai pribadi yang baik dan ahli ibadah. Kakak tertua Rohandi, Rohman (53), mengaku tak menyangka Rohandi beraksi nekat itu. Menurut Rohman, Rohandi tak pernah ikut organisasi apapun hingga berani menyerang kantor polisi.
"Itu dia, saya enggak tahu, saya aja abangnya enggak tahu. Kalau dia nyerang ke sana (Polsek Penjaringan). Siapa yang ajarin, siapa yang ajak," " kata Rohman saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/11).
"Padahal orangnya sopan, orang ahli (rain) ibadah. Dia enggak ikut masalah organisasi apapun, dia enggak pernah ada. Tawuran gitu enggak. Kesehariannya dia orangnya baik, gaul," imbuhnya.
Rumah Rohandi, pelaku penyerangan ke polisi di Pejaringan.  (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Rohandi, pelaku penyerangan ke polisi di Pejaringan. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Rohman menuturkan, tidak ada tingkah aneh yang dilakukan oleh adiknya sebelum menyerang Polsek Penjaringan. Bahkan, sehari sebelum penyerangan, adiknya itu masih beraktivitas seperti biasa dan masih rajin beribadah ke masjid.
ADVERTISEMENT
Meski demikian,Rohman, tak menampik Rohandi mengalami depresi karena sakit, menganggur, dan urusan pribadi lainnya.
"Memang dia kayaknya udah putus asa, mungkin kalau dia jalan hidupnya gitu. Mungkin dia pikirannya begitu udah buntu," ujar Rohman.
Rohman, Ketua RT sekaligus Abang tertua pelaku penyerangan di Pejaringan, Jakarta Utara.  (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rohman, Ketua RT sekaligus Abang tertua pelaku penyerangan di Pejaringan, Jakarta Utara. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Menurut Rohman, Rohandi mengidap penyakit yang tak kunjung sembuh, yakni kelenjar getah bening di bagian lehernya. Akibatnya dia pernah dioperasi hingga dua kali. Selain itu, ia mengidap penyakit di paru-paru.
"Ya karena dia itu terlalu lama menganggur dan mungkin kesal sama penyakitnya karena enggak sembuh-sembuh. Karena dia udah dioperasi dua kali. Enggak sembuh, dia punya penyakit dalam juga paru-paru," ujar Rohman.
Surat wasiat rohandi pelaku penyerangan polsek penjaringan. (Foto: dok polres)
zoom-in-whitePerbesar
Surat wasiat rohandi pelaku penyerangan polsek penjaringan. (Foto: dok polres)
Rohman mengakui Rohandi sempa meninggalkan pesan wasiat sebelum menyerang Polsek Penjaringan. Menurut Rohman, pesat itu tersirat bahwa Rohandi ingin mengakhiri hidupnya dan meminta maaf kepada semua orang terdekatnya.
ADVERTISEMENT
"Orangnya sopan, orang ahli ibadah. Cuman dia karena depresi aja. Dia waktu pergi ke sana itu dia udah ninggalin pesan, saya (Rohandi) ingin mati dan minta maaf ke semuanya," jelas Rohman.
Barang bukti yang diamankan Polsek Penjaringan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti yang diamankan Polsek Penjaringan. (Foto: Dok. Istimewa)
Akibat ulahnya, Rohandi saat ini tengah diperiksa dan mendekam di Polsek Pejaringan. Rohman berharap, ada hikmah yang dapat dipetik oleh adiknya dengan adanya kejadian ini.
"Siapa tahu nanti dia di sana dapet hikmahnya," pungkas Rohman.