Kakorlantas Bakal Kaji Lagi Trek Angka 8 di Ujian SIM

6 Juli 2023 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi ujian praktik SIM C dengan konsep baru di Polres Bantul, Senin (26/6).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi ujian praktik SIM C dengan konsep baru di Polres Bantul, Senin (26/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, menyatakan bakal mengevaluasi trek angka 8 dalam ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal ini sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kita masih diperintahkan Pak Kapolri lagi untuk menguji lagi apakah praktik angka 8 itu masih relevan begitu. Sampai hari ini nanti kita akan coba terus kembangkan karena kami juga mengacu kepada yang diberlakukan secara internasional," ujar Firman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Rabu (5/7).
Firman mengungkapkan, praktik dalam ujian SIM memang perlu dikaji secara komprehensif sebelum diterapkan. Sebab, pihaknya tak ingin memunculkan kesan mempersulit masyarakat.
"Praktik-praktik ini tentu saja harus diiringi dengan tidak adanya kesan mempersulit dari anggota untuk transaksi," ungkap Firman.
Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi saat mengecek Posko Tragia, Nusa Dua, Rabu, (9/11/2022), menjelang KTT G20. Foto: Dok. Istimewa
"Tapi lebih kepada meningkatkan kemampuan motorik para calon pengemudi sehingga mereka bisa aman ketika berkendara di jalan," sambung dia.
Di sisi lain, Firman mengaku ingin memaksimalkan layanan pembuatan SIM. Sekaligus menghilangkan aksi anggota nakal yang melakukan pungutan liar.
ADVERTISEMENT
"Kita juga mengurangi adanya modus-modus penyimpangan yang terkesan berlomba-lomba menjual SIM dengan target produksi SIM tapi menghilangkan esensi kompetensi pada SIM," pungkasnya.
Tes SIM motor di Malaysia. Foto: Shutterstock
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan, pada dasarnya pembuatan SIM di Indonesia masih cukup sulit. Selain itu, masih banyak laporan dan keluhan dari masyarakat betapa buruknya pelayanan pembuatan SIM.
"Kita ingin tahu apa yang menyebabkan apa yang membuat kita kurang bagus. Kalau kita lihat, pembuatan SIM juga masih sulit. laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dana seterusnya dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan," kata Sigit saat memberikan arahan kepada para wisudawan dan wisudawati di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian 2023, Rabu (21/6).
Sigit mengatakan, dirinya sudah pernah meninjau bagaimana proses pembuatan SIM di beberapa tempat. Menurutnya, jika masih menggunakan metode seperti ini, hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan SIM.
ADVERTISEMENT
"Kita kalau saya uji dengan tes ini dari 200 yang lulus paling 20. Bener nggak? nggak percaya? Kalian langsung saya bawa ke Daan Mogot langsung saya uji. Ya, karena kalau yang lolos dari situ, nanti pasti bisa jadi pemain sirkus," ucap Sigit.