Kakorlantas: Tempat Wisata Jadi Titik Macet Selama Libur Nataru 2024

2 Januari 2025 23:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan menjawab pertanyaan wartawan di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan menjawab pertanyaan wartawan di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
Korlantas Polri mencatat sejumlah titik kemacetan yang terjadi di berbagai lokasi di Indonesia selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
ADVERTISEMENT
Lokasi wisata menjadi salah satu penyumbang kemacetan akibat tingginya volume kendaraan dan minimnya fasilitas pendukung, seperti kantong parkir.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa kawasan wisata mengalami lonjakan kendaraan yang signifikan sehingga menjadi trouble spot selama masa liburan.
“Di lokasi wisata, ya memang volumenya banyak. Di situ banyak trouble spot-nya," kata Aan di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).
Penutupan Posko Operasi Lilin 2024, Kamis (2/1/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
"Kantong-kantong parkir kurang, kapasitas parkirnya tidak ada. Destinasi wisata juga masih sangat terbatas sehingga masyarakat parkir di bahu jalan, ini mengganggu,” sambungnya.
Aan menyoroti bahwa kemacetan di lokasi wisata kerap disebabkan oleh kurangnya infrastruktur yang memadai, seperti lahan parkir yang mencukupi dan pengelolaan arus kendaraan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Ketidaksiapan ini membuat masyarakat memarkir kendaraan di bahu jalan, yang pada akhirnya mempersempit ruang gerak lalu lintas.
Beberapa lokasi wisata dengan potensi kemacetan tinggi meliputi kawasan pegunungan, pantai, hingga objek wisata populer di kota-kota juga menjadi tujuan utama masyarakat selama liburan.
Selain itu, rekayasa lalu lintas dan penambahan personel di titik-titik rawan akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian.