Kala Anggota DPR Meninggal Berstatus PDP Corona, Istri dan Anak Diisolasi

29 Maret 2020 7:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Imam Suroso. Foto: Twitter/@H_Imam_Suroso
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Imam Suroso. Foto: Twitter/@H_Imam_Suroso
ADVERTISEMENT
Virus corona tak mengenal status maupun jabatan. Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP, Imam Suroso, meninggal dengan status Pasien dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
ADVERTISEMENT
Mbah Roso -demikian Imam Suroso biasa disapa- meninggal di RSUP dr Kariadi, Semarang, pada Jumat (27/3) pukul 20.50 WIB. Jenazah kemudian disemayamkan di Pati, Jawa Tengah.
"Berpulanglah dalam damai dan kasih Tuhan. Kita doakan Pak Imam Suroso, anggota komisi IX PDIP dapil Jateng dilapangkan jalan ke surga. Rest in Peace," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena.
Rupanya, Mbah Roso telah dirawat di RSUP Kariadi sejak Minggu (22/3). Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDIP, Ganjar Pranowo.
“Saya dikabari Mbah Roso dirujuk ke RS Kariadi sudah beberapa hari lalu. Dan saya memang minta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk memantau langsung perkembangan dari hari ke hari," kata Ganjar, Sabtu (28/3).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat jumpa pers terkait Corona di rumah dinasnya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Ganjar menyebut, dari perkembangan klinis yang dipantau Kadinkes Provinsi Jateng, kondisi Mbah Roso memasuki fase kritis pada Jumat (27/3) sore.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyebut, meski almarhum Mbah Roso masih berstatus PDP, namun jenazahnya tetap dimakamkan sesuai SOP yang ditetapkan pemerintah.
Sebelum dirawat di RSUP Kariadi, Mbah Roso memang telah mengeluh meriang ketika dalam perjalanan dari Jakarta ke Pati, Jateng.
"Almarhum Imam Suroso masuk Pati dari Jakarta sudah mengeluhkan tubuh sudah mulai meriang," kata Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, saat dihubungi.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang 'Pacul' Wuryanto. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Meski sudah mengeluh sakit, kata Bambang, Mbah Roso tetak aktif berkegiatan selama di Pati. Hal itu berdasarkan informasi dari koresponden majalah internal partai, Derap Juang, di Pati.
Pada Jumat (20/3), Mbah Roso melakukan senam pagi bersama warga di Desa Saliyan, Bumi Walisongo, Pati. Setelah itu pada siang dan sore hari, Mbah Roso melakukan kegiatan sosial dengan membagikan masker dan hand sanitizer di Pasar Puri Baru, Pati.
ADVERTISEMENT
Hingga pada Sabtu (21/3), Mbah Roso mulai sesak napas dan demam tinggi. Ia kemudian menjalani perawatan di rumah oleh dokter pribadi. Namun karena kondisi tak kunjung membaik, ia langsung dirujuk ke RSUP Kariadi, Semarang.
Demi mencegah hal yang tak diinginkan, Pemprov Jateng menelusuri warga yang mempunyai riwayat kontak langsung dengan almarhum Mbah Roso. Khususnya ketika Mbah Roso mengadakan bakti sosial di Pasar Puri.
"Ada anggota DPR RI tadi malam meninggal, semoga beliau husnul khotimah, itu ternyata kemarin beliau sangat aktif, kemudian datang ke pasar itu kita langsung melakukan tracking. Pada saat itu berapa (orang yang ada di sekitar almarhum), dia bertemu siapa, dan seterusnya," ujar Ganjar.
Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Imam Suroso. Foto: Twitter/@H_Imam_Suroso
Dari hasil tracking sementara, orang-orang yang berkontak langsung dengan Mbah Roso, mulai menjalani isolasi diri.
ADVERTISEMENT
Mereka ialah istri dan ketiga anak ‘Mbah Roso’, ajudan Mbah Roso, dan seorang dokter. Diketahui, ajudan dan satu dokter adalah bagian rombongan yang ikut kegiatan Mbah Roso saat membagikan masker dan hand sanitizer Desa Winong serta di Pasar Puri. Saat itu, Mbah Roso mengajak beberapa staf dan seorang dokter RS Mitra Bangsa, Pati.
Dua di antaranya mulai mengalami gangguan kesehatan. Satu sopir pribadi dan dokter RS Mitra Bangsa telah mengecek kondisi kesehatan karena mengeluhkan gejala batuk, demam, dan dada sesak.
“Gejalanya hampir sama dengan gejala Pak Imam sebelumnya,” ujar salah satu staf Mbah Roso, Mochamad Sentot, ketika dikonfirmasi kumparan, Sabtu (28/3).
Usai mengecek di RS Soewondo, Pati, Jawa Tengah, keduanya diminta pulang dan melakukan isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, keluarga Mbah Roso hanya melakukan isolasi mandiri dan tidak mengeluhkan gangguan kesehatan. “Istri dan ketiga anaknya isolasi mandiri juga,” tutup Sentot.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!