Kala Kota Depok Raih Penghargaan Tata Transportasi dari Kemenhub

11 September 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan di Margonda Raya. Foto: Aldis Tannos/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di Margonda Raya. Foto: Aldis Tannos/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Depok, Jawa Barat, mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kota itu dinilai sukses menciptakan sistem transportasi yang tertib, lancar, selamat, aman dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini banyak dipertanyakan warganet, yang saban hari harus bersabar menghadapi macet di Depok, seperti di Sawangan atau Citayam.
Lalu, apa alasan Kemenhub memberi depok penghargaan itu?, berikut kumparan rangkum:

Ada Kolaborasi Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota dibalik Penghargaan Depok

Kadishub Kota Depok Zamrowi menyebut beberapa jalan yang menjadi objek penilaian, yakni Jalan M. Yasin, Jalan Margonda, Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Arif Rahman Hakim.
"Di sepanjang jalan tersebut, terdapat kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Contohnya, meski jalannya jalan nasional, trotoar tetap dibangun oleh Pemkot Depok," kata Zamrowi dikutip dari Antara, Selasa (10/9).
Berdasarkan keterangan Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub, penghargaan itu diberikan tidak hanya sebagai apresiasi tapi juga untuk memacu daerah melakukan perbaikan dalam bidang transportasi.
ADVERTISEMENT
"Wahana Tata Nugraha ini adalah penilaian akan sebuah transportasi perkotaan yang baik dan terintegrasi, sehingga kementerian perhubungan berharap dengan adanya penghargaan ini dapat memacu kota/kabupaten agar berbenah diri terhadap wilayahnya," tulis keterangan yang diterima kumparan, Selasa (10/9).

Kota Depok Raih Penghargaan Kemenhub karena Penggunaan Transportasi Umum yang Tinggi

Salah satu indikator penilaian yang juga mendapatkan apresiasi dari Kemenhub adalah transportasi publik. Seperti Bus Trans Depok yang menjadi transportasi paling banyak diminati oleh masyarakat, dengan jumlah penumpang harian mencapai 5.300 hingga 5.500 orang.
"Ini membuktikan bahwa trayek yang dipilih sangat tepat, dengan load factor yang mencapai 130 persen," jelas Zamrowi.
Ke depannya, kata Zamrowi, Pemkot Depok akan terus meningkatkan sektor transportasi, termasuk peremajaan angkot menjadi Mikrotrans Depok dengan angkot ber-AC, serta mengembangkan fasilitas transportasi umum lainnya.
ADVERTISEMENT
Zamrowi berharap masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal yang lebih efisien.