news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kala Pejuang Rupiah Rela Berdesakan di St Tanah Abang demi Buka Bareng Keluarga

3 Maret 2025 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Stasiun Tanah Abang saat jam pulang kerja di bulan Ramadan, Senin (3/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Stasiun Tanah Abang saat jam pulang kerja di bulan Ramadan, Senin (3/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Di hari kerja, terlebih pada sore hari, Stasiun Tanah Abang bak lautan manusia. Ribuan calon penumpang berdesakan di peron, menanti kereta rel listrik (KRL) yang akan membawa mereka pulang.
ADVERTISEMENT
Di bulan Ramadan, stasiun ini tampak semakin padat. Semua orang berlomba menjadi paling cepat naik kereta, dengan harapan bisa berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
Pantauan kumparan, pada jam 16.45 WIB warga yang memakai KRL sebagai transportasi utama mulai memenuhi peron, khususnya arah Bekasi dan Rangkasbitung.
Terlihat orang-orang berdesakan di depan tangga, berganti kereta menuju peron lainnya. Mereka juga menumpuk menunggu untuk masuk kereta tujuan.
“Ramai lebih cepet aja, soalnya ada yang pulang lebih cepet juga kan,” kata Arif , seorang karyawan swasta.
Suasana Stasiun Tanah Abang saat jam pulang kerja di bulan Ramadan, Senin (3/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Pemandangan seperti ini memang jadi rutinitas di Stasiun Tanah Abang, terutama menjelang waktu berbuka. Kereta jurusan Rangkasbitung, Bogor, dan Bekasi selalu dipenuhi penumpang.
Mereka adalah para pejuang rupiah yang rela menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan demi mencari nafkah di ibu kota.
ADVERTISEMENT
“Iya jam 3 tadi saya pulang, ini mau ngejar buka di rumah, biar bareng sama orang rumah,” tambah arif
Meski penuh sesak, para penumpang tetap berusaha menjaga ketertiban. Petugas keamanan stasiun pun terlihat sigap mengatur alur penumpang.
Namun, tak bisa dimungkiri, volume manusia yang membeludak membuat situasi sulit dikendalikan.
Suasana Stasiun Tanah Abang saat jam pulang kerja di bulan Ramadan, Senin (3/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Di sudut peron, Fitri (32), seorang ibu rumah tangga yang baru pulang belanja dari Pasar Tanah Abang, terlihat bersama anaknya dengan kantong belanja di tangan.
“Kalau bulan puasa begini, jam segini sudah ramai Mas. Saya nunggu yang sepi aja takut anak saya keinjek atau kegencet orang,” ucap Fitri.
Bagi para penumpang, perjuangan ini menjadi bagian dari keseharian. Meski lelah dan lapar, mereka tetap sabar menunggu.
ADVERTISEMENT
Harapan untuk bisa berbuka puasa bersama keluarga menjadi semangat yang tak padam di tengah hiruk-pikuk peron yang padat.
Stasiun Tanah Abang telah menjelma menjadi saksi bisu bagi mereka yang mencari rezeki di Bulan Ramadan. Meski di tengah suasana berpuasa, mereka tetap semangat demi keluarga yang menanti di rumah.