Kala PPATK Ungkap Tak Ada Uang dalam Bilyet Giro Rp 2 T Keluarga Akidi Tio

5 Agustus 2021 7:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan Rp 2 Triliun untuk penanganan COVID-19.  Foto: Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan Rp 2 Triliun untuk penanganan COVID-19. Foto: Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Teka-teki terkait rencana sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga besar Akidi Tio yang tak kunjung terealisasi mulai terungkap. Kali ini, temuan PPATK semakin memperkuat dugaan bahwa rencana donasi itu adalah fiktif.
ADVERTISEMENT
Semula, memang publik dibuat geger karena ada keluarga pengusaha dermawan hendak menyumbang dengan nilai fantastis untuk penanganan corona. Sumbangan diberikan kepada Polda Sumsel.
Seiring waktu, dengan tak kunjung realisasinya sumbangan tersebut, pertanyaan bermunculan. Keraguan pun menyeruak mempertanyakan kebenaran dari sumbangan tersebut.
Ditambah belakangan muncul bukti bilyet giro berisi Rp 2 triliun, tetapi belum dapat dipastikan ada uang di bilyet itu. Dari situ, PPATK pun bergerak, turun tangan menelusuri bilyet giro tersebut. PPATK juga menelusuri banyak hal terkait profil Akidi Tio.
Apa saja temuannya?
Bilyet giro yang disebut-sebut sebagai bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Foto: Istimewa/urban.id/kumparan
Tak Ada Uang Rp 2 T dalam Bilyet Giro Akidi Tio
PPATK menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, tak ada uang sejumlah Rp 2 triliun dalam bilyet giro keluarga Akidi Tio.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan kemarin sore, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam Bilyet Giro itu tidak ada," kata Kepala PPATK Dian Ediana Rae, kepada wartawan, Rabu (4/8).
Uang di Rekening Keluarga Akidi Tio Tak Sampai Rp 2 T
Hal lain yang ditelusuri oleh PPATK adalah rekening-rekening milik Akidi Tio dan keluarga besarnya. Hasilnya, ternyata uang dalam rekening yang PPATK telusuri nilainya tidak mencapai Rp 2 triliun.
"Jauh dari itu (Rp 2 T) kalau hasil penelusuran PPATK terhadap rekening-rekening yang ada," kata Dian Ediana.
Meski demikian, Dian tidak merinci angka pastinya.
Pertemuan Kepala PPATK Dian Ediana Rae dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok. PPATK
Alasan PPATK Telusuri Uang Keluarga Akidi Tio
Dian Ediana memastikan, penelusuran terhadap keluarga Akidi Tio tersebut dilakukan untuk menjaga nama baik Polri.
ADVERTISEMENT
"Keterlibatan pejabat publik seperti ini memerlukan perhatian PPATK agar tidak mengganggu nama baik yang bersangkutan dan institusi kepolisian," kata Dian Ediana.
Dian Ediana menuturkan, sejak kasus ini mencuat, PPATK sudah memberikan perhatian khusus. Tim mencoba menelusuri profil keluarga Akidi Tio dan mencocokkan dengan dana Rp 2 triliun yang akan disumbangkan.
Tak hanya itu, rencana pemberian sumbangan ini sudah melibatkan pejabat publik. Karena itu, PPATK ikut ambil bagian untuk mengungkap hal ini.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengikuti upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Akan Laporkan Hasil Penelusuran ke Polri
PPATK segera melaporkan temuan-temuan dari hasil penelusuran tersebut kepada Polri. Pelaporan dilakukan dalam waktu dekat.
"Hasil Analisis PPATK dalam waktu dekat akan disampaikan ke Kapolri dan Kapolda Sumsel," kata Dian Ediana.
Lantas apa kata Polri terkait rencana pelaporan ini?
ADVERTISEMENT
“Polda Sumsel yang akan menangani,” kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Hal yang sama juga disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. Ia menyebut, temuan itu ditangani Polda Sumsel.
“Semua ditangani wilayah,” ujar Rusdi.