Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Kala Pria Makan Daging Kucing di Semarang: Ngaku Obati Diabetes, Kini Ditangkap
8 Agustus 2024 7:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Geger seorang pria makan kucing di Semarang. Pria tersebut adalah seorang pemilik indekos. Aksinya terungkap usai dipergoki salah satu penghuni indekos.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu diviralkan di TikTok lewat akun @three.in.onee. Suara dalam video bertanya kepada bapak kos mengapa ia makan daging kucing. Suara tersebut juga mempertanyakan mengapa belakangan kucing yang ada di sekitar menghilang.
"Lha duitnya siapa. Maaf kalau kamu terganggu. Diabetes saya itu udah parah," ujar pemilik kos dalam video tersebut.
Peristiwa itu terjadi di daerah Sekaran, Gunungpati. Kos itu terletak di belakang kampus negeri.
Seperti apa kasusnya? Berikut fakta-faktanya:
Polisi Tangkap Pria Tersebut
Belakangan terungkap pelaku bernama Nur (63). Dia sudah diamankan oleh polisi.
"Sudah diamankan. Kami mendapat informasi dari masyarakat, manusia yang memakan kucing, kemudian saya perintahkan Kanit Reskrim dan jajaran untuk segera mendeteksi keberadaan pelaku yang viral tersebut," Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, Rabu (7/8).
Ia menjelaskan, kucing-kucing yang dimakan oleh pelaku merupakan kucing liar yang berada di sekitar tempat itu. Anak-anak kos sering memberi kucing itu makan.
ADVERTISEMENT
"Itu kucing liar yang mondar-mandir di sekitar. Jadi sebenarnya kucing liar tapi sering datang ke sini dan anak kos ngasih makan," ujar dia.
Makan Daging Kucing Obati Diabetes
Kepada polisi, Nur mengaku sudah berkali-kali memakan daging kucing. Alasannya untuk mengobati sakit diabetesnya.
"Pelaku mengakui sudah mengkonsumsi daging kucing berkali-kali kurang lebih 10 kali dalam 1 tahun. Saya tanya kenapa kok makan daging kucing? Katanya 'untuk menurunkan kadar gula saya, Pak'," kata Agung.
Tulang Kucing Jadi Bukti
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk sisa tulang kucing, tempat memasak daging kucing, dan senjata yang digunakan untuk membunuh kucing itu.
"Ada magicom (penanak nasi) untuk memasak, kemudian sabit, palu, terus parut itu untuk mengeksekusi," sebut Agung.
ADVERTISEMENT
"Terakhir (pelaku) makan (kucing) itu sekitar Sabtu, 5 Agustus, kemarin," kata Agung.
Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim untuk penyelidikan lebih lanjut.
Melihat Idenkos dari Dekat
kumparan mendatangi lokasi kos milik Nur pada Rabu sore (7/8). Kos tersebut terletak jauh dari permukiman, diapit bangunan kampus, tanah kosong, dan sungai kecil atau selokan.
Di selokan itu masih ada sisa tulang-belulang termasuk kepala bangkai kucing.
Tempat tersebut kini diberi Garis Polisi. Tim Inafis dan Polsek Gunungpati sudah melakukan Olah TKP. Garis Polisi pun diberikan di sekeliling kamar Nur.
Sosok Nur di Mata Tetangga
Nur ternyata diduga telah memakan kucing sejak tahun 2010. Hal itu dikatakan oleh Sutiyantun, pemilik warung makan yang letaknya tak jauh dari rumah (yang juga dibuat menjadi indekos) milik pelaku.
ADVERTISEMENT
Sutiyantun mengaku pernah dicurhati salah satu mahasiswa yang pernah memergoki Nur menyembelih kucing.
"Ya tahu (Nur), sudah lama enggak lihat, tapi dulu ada anak kos yang cerita lihat (Nur) menyembelih kucing, itu tahun 2010. Itu zaman dulu lho," ujar Suti, Selasa (7/8).
Suti mengaku dia tidak pernah berkomunikasi dengan Nur.
Tetangga lainnya, Dito, menyebut Nur pernah ribut dengan warga sekitar karena Nur mau menutup sungai kecil atau selokan yang ada di samping rumahnya.
"Dulu juga pernah ribut dengan warga sini karena mau nutup saluran itu, buat akses jalan. Jadinya bermasalah," kata Dito.