Kala Siswa-siswi SMAN 1 Bandung Merayakan Hari Kartini di Tengah Sengketa Lahan

21 April 2025 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMAN 1 Bandung merayakan Hari Kartini di lapangan sekolah, pada Senin (21/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMAN 1 Bandung merayakan Hari Kartini di lapangan sekolah, pada Senin (21/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Siswa SMAN 1 Bandung memperingati hari Kartini, Senin, 21 April 2025, dengan dihiasi sejumlah spanduk kekecewaan atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang mengabulkan gugatan Perkumpulan Lyceum (PLK) Kristen atas lahan sekolah.
ADVERTISEMENT
Bunyi spanduk itu, "#Save SMANSA Bandung", "Bersatu untuk Masa Depan Bangsa. Sekolah titipan Generasi Bukan Jarahan Para Pemakan Bumi. #SMANSA Melawan."
Ketua Osis SMAN 1 Bandung, Tarisha Oiqa Surya Putri, menyampaikan para siswa merasa kecewa atas putusan tersebut. Dia bilang siswa di SMAN 1 Bandung akan turut melakukan perlawanan dan memantau putusan hingga ke Mahkamah Agung.
“Kalau misal dari kita sendiri, iya kita sudah tahu tentang putusan yang kita sebagai tergugatnya kalah dari PLK itu,” ucapnya saat ditemui, Senin (21/4).
“Tapi dari peserta didik itu kami akan tetap melawan atas putusan itu. Karena hari ini pun kita insyallah akan ada orasi menyatakan doa kita, masih bisa melawan PLK sampai ke putusan MA nanti,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dia berpandangan bahwa sekolah bukan semata bangunan, melainkan tempat untuk menimba ilmu, memupuk mimpi, guna merancang masa depan para siswa.
“Sekarang ruang pendidikan saja diperebutkan padahal pendidikan itu harusnya bukan yang dikomoditaskan, kan?” ucap dia.
Adapun bentuk perlawanan yang dimaksud oleh Tarisha dari para siswa, ialah membuat konten-konten kreatif yang diunggah di media sosial. Konten itu berisi narasi mempertahankan lahan sekolah.
Dia menyampaikan hal itu pun tak dilarang oleh pihak guru. Selama itu, tak berisi unsur SARA dan bertendensi anarkis.
Siswa SMAN 1 Bandung merayakan Hari Kartini di lapangan sekolah, pada Senin (21/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Jadi peserta didik itu, banyak yang membuat konten yang menyuarakan kekecewaan putusan PTUN,” kata dia.
“Lalu dari guru sendiri, kepala sekolah pun, memberikan penghargaan bagi siswa yang bisa bikin karya yang baik dalam menyuarakan kekecewaan ini,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Kardiana, pun mengungkapkan kekecewaan atas putusan PTUN itu.
“Kalau kecewa ya jelas kecewa. Karena kami mengikuti sidang dari pertama sampai keenam. Kok sampai pihak PLK yang dimenangkan?” ucapnya.
“Ini anggap aja suatu apa ya rintangan yang memang harus dihadapi. SMA 1 mengalami seperti ini ya jalani aja,” kata dia.
SMAN 1 Bandung. Foto: Instagram/@selawe.salawe
Kepala Sekolah SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati mengatakan belum dapat menyampaikan upaya lanjutan dari rencana banding yang akan dilayangkan.
"Saya sekarang mau rapat dulu dengan biro hukum dari pemerintah provinsi," kata dia, saat ditemui di tempat dan waktu yang sama.