Kalau Minggu Tutup, Kapan Dong ke Perpusnas?

9 Februari 2025 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kini tak cuma sekadar tempat untuk mencari dan membaca buku. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Tak ayal, saat Perpusnas sempat mengumumkan tutup hari Minggu karena efisiensi, warga bingung, resah, dan gelisah.
Dandy, seorang siswa SMA negeri asal Jakarta yang sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi resah mengetahui rencana pemerintah untuk memangkas jam operasional Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas).
Ia merasa dirugikan jika Perpusnas benar-benar ditutup di hari Minggu.
“Saya cukup sedih sih, karena kita mau berkunjung ke Perpusnas aja tunggu waktu libur gitu, kalau libur aja ditutup, kapan lagi ke Perpusnas?” kata Dandy kepada kumparan di Perpusnas, Minggu (9/2).
“Masa iya kita dispen dari sekolah?” kata Dandy.
Suasana Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan
Setiap Senin hingga Jumat, Dandy disibukkan dengan kegiatan sekolah dan aktivitas bimbingan belajar sebagai persiapan masuk universitas.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang Dandy merasa jenuh harus berkutat dengan diktat pelajaran demi kampus impiannya.
Perpusnas baginya ideal sebagai ruang belajar yang nyaman dan lengkap. Berkunjung ke Perpusnas juga gratis dan memiliki akses transportasi umum yang memadai.
Suasana Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan
Tidak hanya bagi warga Jakarta, perpustakaan terbesar di Indonesia ini juga menjadi salah satu destinasi wisata edukasi murah dan mudah bagi warga Cileungsi, Bogor, seperti Tia (35).
Tia tampak memboyong 2 anak dan 4 keponokannya pagi ini ke Perpusnas. Meski harus menempuh perjalanan puluhan kilometer dari rumahnya, menurutnya ini setimpal.
“Kalau rutin baca sih kita kebetulan sering ya di rumah, tapi kalau ke Perpusnas ini baru pertama kali,” kata Tia.
Sehari-hari Tia bekerja sebagai guru di kota tempat tinggalnya. Kesempatan untuk menghabiskan momen bersama keluarga pun hanya bisa dilakukannya di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
Tia memang cukup selektif dalam memilih lokasi wisata yang ingin ia dan keluarganya kunjungi. Ia sebisa mungkin mencari tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga memiliki nilai edukatif bagi anak-anaknya.
Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Jumat (7/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Perpusnas menjadi pilihan karena menawarkan suasana yang kondusif untuk membaca dan belajar, sekaligus memberikan pengalaman yang berbeda dari sekadar pergi ke mal atau taman bermain.
Tia tampak kaget saat mengetahui bahwa sempat ada kebijakan untuk mememangkas jam operasional Perpusnas.
Baginya, kebijakan ini justru menghilangkan kesempatan bagi orang tua yang bekerja sepertinya untuk menghabiskan waktu berwisata edukasi bersama keluarga.
“Belum denger (kebijakan efisiensi), kalaupun memang itu direalisasikan hari Minggu ditutup kayaknya sayang deh,” kata Tia.
“Karena saya pribadi, yang kebetulan juga bekerja pasti kan pingin quality time bareng anak di tempat-tempat edukasi kaya gini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia tampak lega saat mengetahui Perpusnas membatalkan rencana efisiensi operasional itu. Ia dan keluarganya masih bisa bebas mengunjungi bangunan 24 lantai penuh buku dari berbagai koleksi ini.
Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Jumat (7/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Setelah menuai kritik dari masyarakat pihak Perpusnas akhirnya mencabut keputusan efisiensi operasional dan memastikan layanan tetap berjalan setiap hari.
Dalam keterangan resminya, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, mengungkap alasan Perpusnas tidak jadi tutup setiap hari Minggu. Sebelumnya, disebut bahwa penutupan setiap hari Minggu didasari alasan efisiensi anggaran.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna layanan Perpusnas. Kami telah menerima arahan dari Pemerintah Pusat bahwa efisiensi anggaran tidak diberlakukan untuk sektor layanan publik," ucap Aziz kepada kumparan, Sabtu (8/2).
"Oleh karena itu, kami di Perpusnas akan tetap berupaya untuk memprioritaskan layanan terbaik kepada masyarakat," kata dia.
ADVERTISEMENT
Waktu layanan Perpusnas akan kembali mengikuti jadwal biasa, yaitu: