Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kaledonia Baru Membara, Warga Bakar Mobil sampai Bandara Ditutup
14 Mei 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kaledonia Baru mengerahkan pasukan keamanan, menutup bandara internasionalnya, hingga memberlakukan jam malam di ibu kota tersebut, Selasa (14/5).
ADVERTISEMENT
Menurut Komisi Tinggi Prancis di sana, hal itu dipicu protes terhadap usulan reformasi pemilu yang berubah menjadi bentrokan. Kendaraan dibakar dan toko-toko dijarah dalam insiden tersebut.
Membaranya Kaledonia Baru dimulai ketika para demonstran menolak reformasi konstitusi yang sedang dibahas di Majelis Nasional di Paris. Reformasi tersebut bertujuan memperluas jumlah pemilih dalam pemilihan daerah di Kaledonia Baru.
Akibat kerusuhan ini, setidaknya dua dealer mobil dan sebuah pabrik pembotolan di ibu kota Noumea dibakar. Beberapa supermarket juga dijarah di Noumea serta kota-kota tetangga, Dumbea dan Mont-Dore.
Dikutip dari AFP, kelompok demonstran muda bertopeng menguasai beberapa bundaran dan berhadapan dengan polisi yang merespons dengan tembakan.
Beberapa kendaraan dibakar selama bentrokan disertai kekerasan itu. Akibatnya, 36 orang ditangkap dan 30 petugas polisi terluka.
ADVERTISEMENT
“Gangguan ketertiban umum yang sangat intens terjadi tadi malam di Noumea dan kota-kota tetangga, dan masih berlangsung hingga saat ini,” kata Komisi Tinggi Prancis, perwakilan negara Prancis di Kaledonia Baru, Selasa (14/5), seperti dikutip dari AFP.
Komisi tersebut menambahkan, pihaknya secara besar-besaran memobilisasi pasukan keamanan dalam negeri dan keamanan sipil untuk menangani kerusuhan tersebut, namun tidak ada korban luka serius di antara penduduk.
Pemerintah Kaledonia Baru meminta masyarakat untuk tetap tenang serta mengimbau para demonstran untuk bertanggung jawab.
Daftar Pemilih yang Dibekukan
Kerusuhan yang meletus pada Senin (13/5) ketika para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang reformasi konstitusi berujung pada perluasan daftar pemilih dalam pemilihan provinsi.
Berdasarkan Perjanjian Noumea 1998, Kaledonia Baru telah mengadakan tiga referendum mengenai hubungannya dengan Prancis, semuanya menolak kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Adat Kanak yang pro-kemerdekaan menolak hasil referendum terakhir yang diadakan pada Desember 2021, dan mereka boikot karena pandemi COVID-19.
Perjanjian Noumea juga menyebabkan daftar pemilih di Kaledonia Baru tidak diperbarui sejak 1998. Artinya, penduduk yang datang dari daratan Prancis atau tempat lain dalam 25 tahun terakhir tidak memiliki hak untuk ikut serta dalam pemilihan provinsi.
Pemerintah Prancis menyebut pengecualian ini tidak masuk akal, sementara kelompok separatis khawatir bahwa memperluas daftar pemilih akan menguntungkan politisi pro-Prancis dan semakin mereduksi masyarakat Pribumi Kanak.
Langkah-langkah Keamanan
Setelah kerusuhan semalam, komisi tinggi Kaledonia Baru mengumumkan larangan pertemuan publik dan penjualan alkohol. Mereka juga mengatakan, jam malam akan diberlakukan mulai pukul 18.00 pada Selasa (14/5) hingga Rabu (15/5) pukul 06.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Sekolah, perguruan tinggi, hingga bandara ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Selandia Baru juga mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Winston Peters telah membatalkan kunjungannya ke Kaledonia Baru karena kerusuhan tersebut.
"Dalam diskusi dengan tuan rumah kami yang berasal dari Prancis dan Kaledonia Baru, kami memutuskan untuk menunda perjalanan minggu ini ke Noumea agar pihak berwenang dapat sepenuhnya fokus pada situasi saat ini," kata juru bicara Peters.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tahun lalu mengatakan ingin revisi status konstitusional Kaledonia Baru berlaku pada awal 2024.
Macron berupaya menegaskan kembali pentingnya Prancis di kawasan Pasifik, tempat China dan Amerika Serikat bersaing untuk mendapatkan pengaruh. Prancis memiliki wilayah seperti Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis di kawasan Pasifik.
ADVERTISEMENT