Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kali Pertama sejak Kudeta, Myanmar Kirim Utusan ke Pertemuan ASEAN
29 Januari 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun militer menggulingkan pemerintahan demokratis Myanmar pada Februari 2021. Pada Oktober di tahun yang sama, larangan bagi petinggi junta untuk menghadiri pertemuan puncak dan pertemuan tingkat menteri ASEAN pun diberlakukan.
Dengan kata lain, hanya perwakilan non-politik Myanmar yang dapat menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN. Sejak saat itu pula, kursi perwakilan Myanmar di berbagai pertemuan ASEAN dalam tiga tahun terakhir terpantau kosong — hingga pertemuan pada hari ini.
Dikutip dari AFP, junta dilaporkan telah mengutus Marlar Than Htike, seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Myanmar, untuk menghadiri pertemuan Foreign Ministers Meeting (FMM) ASEAN di Luang Prabang, Laos.
Saat tiba di acara pembukaan, Marlar Than Htike menolak menjawab pertanyaan wartawan soal kehadiran Myanmar untuk pertama kalinya sejak kudeta dalam pertemuan itu. Sebelumnya, ia terlihat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-Nukara dan Menteri Luar Negeri Timor Leste, Bendito dos Santos Freitas.
ADVERTISEMENT
Tanggapan Kemlu
Menurut keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, rangkaian acara FMM di Laos ini juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ketika ditanya mengenai tanggapan Kemlu atas kehadiran perwakilan Myanmar, Iqbal menjelaskan bahwa Marlar bukanlah utusan politik junta — sehingga tak melanggar kesepakatan para pemimpin ASEAN soal Myanmar.
"Betul, memang ada perwakilan Myanmar hadir di ASEAN FM Meeting di Luang Prabang. Kehadiran tidak pada level menteri dan bukan perwakilan politik. Jadi masih sejalan dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN tahun 2022," ujar Iqbal saat dihubungi kumparan pada Senin (29/1).
Adapun Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, menerima estafet keketuaan ASEAN dari Presiden Joko Widodo pada September 2023 — yang menjadikannya sebagai Ketua ASEAN untuk periode tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kembali menjadi Ketua ASEAN untuk pertama kalinya sejak 2016, Laos sedang dihadapkan pada tantangan untuk mengakhiri masalah berkepanjangan di Myanmar — yang sejak 2021 mengalami berbagai hambatan.
Pada awal Januari lalu, pemimpin junta Min Aung Hlaing dilaporkan telah bertemu dengan utusan khusus Laos untuk ASEAN, Alounkeo Kittikhoun di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw. "Keduanya membahas upaya-upaya pemerintah untuk memastikan perdamaian dan stabilitas," bunyi laporan media Myanmar saat itu.