Kali Pertama sejak Kudeta, Myanmar Kirim Utusan ke Pertemuan ASEAN

29 Januari 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meja kosong kepala negara Myanmar pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Meja kosong kepala negara Myanmar pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Junta Myanmar mengutus seorang pejabat senior Kementerian Luar Negerinya ke pertemuan ASEAN di Laos, Senin (29/1). Ini merupakan pertama kalinya perwakilan Myanmar diutus menghadiri pertemuan ASEAN, sejak kudeta militer pecah hampir tiga tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun militer menggulingkan pemerintahan demokratis Myanmar pada Februari 2021. Pada Oktober di tahun yang sama, larangan bagi petinggi junta untuk menghadiri pertemuan puncak dan pertemuan tingkat menteri ASEAN pun diberlakukan.
Dengan kata lain, hanya perwakilan non-politik Myanmar yang dapat menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN. Sejak saat itu pula, kursi perwakilan Myanmar di berbagai pertemuan ASEAN dalam tiga tahun terakhir terpantau kosong — hingga pertemuan pada hari ini.
Menlu Retno Marsudi menghadiri Retret Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN pada Senin (29/1/2024). Foto: X/@Menlu_RI
Dikutip dari AFP, junta dilaporkan telah mengutus Marlar Than Htike, seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Myanmar, untuk menghadiri pertemuan Foreign Ministers Meeting (FMM) ASEAN di Luang Prabang, Laos.
Saat tiba di acara pembukaan, Marlar Than Htike menolak menjawab pertanyaan wartawan soal kehadiran Myanmar untuk pertama kalinya sejak kudeta dalam pertemuan itu. Sebelumnya, ia terlihat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-Nukara dan Menteri Luar Negeri Timor Leste, Bendito dos Santos Freitas.
ADVERTISEMENT

Tanggapan Kemlu

Menurut keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, rangkaian acara FMM di Laos ini juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ketika ditanya mengenai tanggapan Kemlu atas kehadiran perwakilan Myanmar, Iqbal menjelaskan bahwa Marlar bukanlah utusan politik junta — sehingga tak melanggar kesepakatan para pemimpin ASEAN soal Myanmar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam press briefing rutin, Selasa (12/12/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
"Betul, memang ada perwakilan Myanmar hadir di ASEAN FM Meeting di Luang Prabang. Kehadiran tidak pada level menteri dan bukan perwakilan politik. Jadi masih sejalan dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN tahun 2022," ujar Iqbal saat dihubungi kumparan pada Senin (29/1).
Adapun Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, menerima estafet keketuaan ASEAN dari Presiden Joko Widodo pada September 2023 — yang menjadikannya sebagai Ketua ASEAN untuk periode tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kembali menjadi Ketua ASEAN untuk pertama kalinya sejak 2016, Laos sedang dihadapkan pada tantangan untuk mengakhiri masalah berkepanjangan di Myanmar — yang sejak 2021 mengalami berbagai hambatan.
Pada awal Januari lalu, pemimpin junta Min Aung Hlaing dilaporkan telah bertemu dengan utusan khusus Laos untuk ASEAN, Alounkeo Kittikhoun di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw. "Keduanya membahas upaya-upaya pemerintah untuk memastikan perdamaian dan stabilitas," bunyi laporan media Myanmar saat itu.