Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kamar Mayat Penuh, Jasad Pasien COVID-19 di RS di Bali Ditaruh di Tenda Darurat
10 Agustus 2021 17:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Peningkatan kasus corona membuat kamar mayat di rumah sakit rujukan COVID-19 di Bali penuh. Di RSUD Wangaya di Kota Denpasar bahkan terpaksa membangun tenda untuk menampung jenazah, baik jenazah dari pasien yang terinfeksi COVID-19 maupun non-COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kondisinya saat ini sudah banyak penambahan tempat. Karena Sanglah (RSUP Sanglah) sudah tidak menerima penitipan jenazah COVID-19 dari luar, RSBM (Rumah Sakit Bali Mandara) penuh dan di RS Kapal juga penuh," kata Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya, Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda, kepada wartawan, Selasa (10/8).
Ia menuturkan, RSUD Wangaya memiliki kapasitas penitipan jenazah sebanyak 10 peti dan 21 ruang pendingin (freezer). Sementara itu, saat ini ada 71 jenazah non-COVID-19 dan COVID-19 dititipkan di RSUD Wangaya.
RSUD Wangaya menambah ruang untuk menampung jenazah. Di antaranya, ruang perkantoran administrasi di lantai II RSUD Wangaya sebagian difungsikan sebagai tempat penitipan jenazah. Kantor di lantai tersebut disekat dengan terpal untuk penitipan jenazah.
RSUD Wangaya juga mendirikan tenda darurat di samping gedung pemulasaran. Bahkan tempat pemandian jenazah juga diisi jenazah yang diletakkan di dalam peti.
ADVERTISEMENT
71 Jenazah ini terdiri dari 50 jenazah pasien COVID-19 yang ditempatkan di tenda dan ruangan lainnya dan 21 jenazah non-COVID-19 yang ditempatkan di freezer.
Penambahan ruang ini juga belum mampu menampung jenazah yang masuk ke RSUD Wangaya. Sebab, sebagian rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah lain ingin menitipkan jenazah di RSUD Wangaya.
"Jadi warga banyak yang kebingungan, hari saya sudah sekitar delapan kali menolak jenazah dari luar. Kadang masyarakat menangis-menangis karena enggak ada tempat," kata dia.
Kamar Jenazah Penuh Sejak Juni 2021
Rama menuturkan, penuhnya kamar jenazah ini dimulai sejak awal Juli 2021. Hal ini akibat lonjakan kasus kematian COVID-19 di RSUD Wangaya.
ADVERTISEMENT
"Bahkan di kami sekarang, ada yang menunggu satu jenazah di Kamar Merak yang belum bisa masuk ke kamar jenazah karena penuh. Tiga hari lalu sempat penuh sampai tidak ada space sedikitpun termasuk di freezer," katanya.
Petugas pemulasara, kata Rama, cukup kewalahan dengan kondisi ini.
"Ya kami memang cukup kewalahan karena banyak. Tapi karena tugas kami tak boleh mengeluh. Bulan April sampai awal Juni kemarin cuma ada 8 jenazah yang dititip di sini. Sedangkan bulan lalu sampai 55," kata dia.
Kasus Meningkat karena Varian Delta
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di Bali memang tinggi sejak Juni 2021 lalu. Selama 1 Juli 2021 hingga 9 Agustus 2021 atau PPKM Darurat dan PPKM Level 4 ada 37.003 orang dinyatakan positif, 24.430 orang sembuh dan 921 orang terpapar COVID-19 di Pulau Dewata.
Total kasus corona di Bali per Senin (9/8) adalah 87.217 orang dinyatakan positif, 71.799 orang sembuh dan 2.481 orang dinyatakan meninggal serta 12.937 masih dirawat terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya mengatakan, peningkatan kasus dan kematian disebabkan munculnya virus corona varian Delta. Mereka yang terpapar corona, terutama memiliki kormobid, berpotensi mengalami gejala berat.
Ia menuturkan, tingkat fatalitas kasus dari varian Delta ini cukup tinggi. Bahkan, masa inkubasi varian Delta lebih cepat dibandingkan kasus-kasus lainnya. Masa inkubasi yang dulunya 3 atau 5 hari kini 12 jam.
ADVERTISEMENT
"Ini yang harus kita waspadai. Varian Delta memang sangat menular dan cenderung berat," kata dia saat dihubungi, Selasa (10/8).