Kamaruddin Kecam Rekonstruksi Pembunuhan Yosua: Transparansi Omong Kosong

30 Agustus 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
60
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim kuasa hukum Brigadir Yosua meninggalkan tempat rekonstruksi di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo usai ditolak oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian untuk memantau jalannya rekonstruksi, Selasa (30/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tim kuasa hukum Brigadir Yosua meninggalkan tempat rekonstruksi di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo usai ditolak oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian untuk memantau jalannya rekonstruksi, Selasa (30/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jaksel. Tapi soal rekonstruksi ini dikecam pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
"Kalau rekonstruksi enggak transparan kaya begini, ini artinya apa? Kan omongan semua. Omong kosong semua ini," beber Kamaruddin yang bergegas meninggalkan lokasi rekonstruksi, Selasa (30/8).
Kamaruddin dan tim pengacara keluarga Yosua menilai, tak ada transparansi dalam rekonstruksi ini. Keluarga pengacara Yosua bahkan tak diizinkan masuk ke dalam.
"Ya langkah selanjutnya kami pulang, karena kami enggak mau jadi pelengkap penderita, seolah olah kami nanti jadi bagian dari skenario-skenario ini yang omong kosong," beber dia.
Kamaruddin melanjutkan, padahal selama ini Polri gembar-gembor soal transparansi dalam penuntasan kasus Yosua. Tapi faktanya, tak demikian.
"Kan kalau kita mau bicara perspektif keadilan, biasanya keadilan korban ya kan. Terus kami ini kan pengacara korban. Masa kayak begini. Kok seolah-olah transparansi itu hanya milik Komnas HAM, LPSK, Brimob, Mabes Polri, Polda. Korban enggak," beber dia.
ADVERTISEMENT
"Saya bersama dengan kalian harus mengorganisir rakyat supaya ini transparan karena biasanya kalau ditekan sama rakyat baru kita ngomong transparan," tutup dia.