Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pengadilan Kamboja membebaskan pemimpin oposisi Kem Sokha dari penjara rumah. Pembebasan dilakukan menyusul upaya tokoh oposisi kembali ke Kamboja dari pengasingan.
ADVERTISEMENT
Sokha telah menjalani tahanan rumah sejak 2017 atas dakwaan pengkhianatan terhadap negara. Dia dituduh mencoba menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen yang sudah memerintah sejak 1985.
Sokha adalah pendiri partai oposisi, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), yang dibubarkan oleh Hun Sen menjelang pemilu tahun lalu.
Awalnya Sokha dipenjara di tempat terpencil, lalu dikurung di rumahnya. Akhirnya pria berusia 66 tahun itu ditetapkan sebagai tahanan rumah dan dilarang berbicara kepada media.
Pada Minggu (10/11), pengadilan di Phnom Penh menetapkan tahanan rumah Sokha telah dicabut. Alasannya adalah karena kondisi kesehatan Sokha yang memburuk.
"Dia bisa berkeliling negeri ini sekarang," kata Y Rin, juru bicara pengadilan Phnom Penh.
Walau dibebaskan, namun Sokha masih tidak diperbolehkan melakukan aktivitas politik dan meninggalkan Kamboja.
Pembebasan Sokha dilakukan di tengah upaya para tokoh oposisi kembali ke Kamboja untuk menantang Hun Sen. Salah satunya adalah Sam Rainsy yang saat ini berada di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Rainsy dilarang terbang ke Thailand melalui Prancis. Akhirnya, Rainsy dan para tokoh CNRP lainnya mengambil rute Malaysia untuk menuju ke Kamboja.
Rainsy sendiri telah tinggal di Prancis sejak 2015 untuk menghindari penangkapan aparat. Tidak diketahui bagaimana cara dia menuju Kamboja dari Malaysia.