Kamboja Segera Bentuk Pemerintahan Baru, China Langsung Mendekat

14 Agustus 2023 12:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komandan Tentara Kerajaan Kamboja dan putra sulung Perdana Menteri Hun Sen, Hun Manet menyapa para pendukungnya saat kampanye di Phnom Penh pada 21 Juli 2023. Foto: Tang Chhin Sothy / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Komandan Tentara Kerajaan Kamboja dan putra sulung Perdana Menteri Hun Sen, Hun Manet menyapa para pendukungnya saat kampanye di Phnom Penh pada 21 Juli 2023. Foto: Tang Chhin Sothy / AFP
ADVERTISEMENT
China tampak menegaskan komitmennya dalam menjalin hubungan erat dengan Kamboja, yang akan segera memiliki pemerintahan baru untuk pertama kalinya dalam empat dekade.
ADVERTISEMENT
Hal ini tampak dari kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke Ibu Kota Phnom Penh akhir pekan lalu. Kunjungan itu adalah bagian dari agenda kunjungan kerja Wang ke kawasan Asia Tenggara selama tiga hari.
Dikutip dari AFP, Wang dilaporkan tiba di Phnom Penh pada Sabtu (12/8). Keesokan harinya, dia bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja yang bakal segera mundur, Hun Sen, beserta putra sulung yang akan menggantikannya โ€” Hun Manet.
Adapun lawatan tersebut menjadikan Wang sebagai pejabat dari China pertama yang berkunjung ke Kamboja sejak Hun Manet diangkat menjadi perdana menteri pada pekan lalu.
Selain bertemu dengan Hun Sen dan Hun Manet, Wang juga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Kamboja lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah postingan di Telegram pada Minggu (13/8), Hun Manet mengatakan dirinya dan Wang berjanji untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara China dan Kamboja dalam pemerintahan barunya selama lima tahun ke depan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Selain itu, Hun Manet kembali menegaskan posisi Kamboja yang tidak berubah terhadap kebijakan One-China Policy dan berjanji tidak akan mencampuri urusan dalam negeri China.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Kamboja, China juga memiliki komitmen serupa. "Wang juga menegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan Beijing untuk menghormati kedaulatan Kamboja dan menyampaikan dukungan Beijing untuk kerajaan tersebut," bunyi pernyataan itu.
Adapun kunjungan Wang ke Phnom Penh berlangsung, menyusul ketegangan diplomatik antara China dan Filipina mengenai klaim tumpang tindih mereka atas Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
Ketegangan atas perairan yang disengketakan itu kembali terjadi, ketika kapal milik Beijing dilaporkan telah membahayakan kapal milik Manila dengan menembakkan meriam air ke arahnya pekan lalu.
Selain ke Kamboja, Wang juga mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara lainnya โ€” seperti Singapura dan Malaysia. Kunjungan ke Indonesia atau Filipina tidak disebutkan dalam agenda tersebut.