Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kericuhan terjadi dalam aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di DPRD DIY , Yogyakarta, pada Kamis (8/10). Beberapa kali massa aksi melempar gedung DPRD DIY dengan batu, bata, hingga kayu.
ADVERTISEMENT
Lemparan batu terjadi secara sporadis. Sejumlah awak media yang meliput tak luput terkena lemparan batu, salah satunya wartawan Jawa Pos TV, Febian Deri Eka Putra (23).
Febian mengatakan, lemparan batu dari maksa aksi mengenai kameranya.
"Saya sedang me-record pas bentrokan pertama. Saya di balik tirai polisi, tiba-tiba batu langsung menghantam kamera," ujar Febian.
Selain itu, Febian juga mengalami luka di jarinya karena lemparan batu. Namun dia mengaku beruntung batu tersebut tidak mengenai kepalanya.
"Meski kamera rusak, saya beruntung karena tak mengenai muka saya," ucapnya.
Meski mengalami kejadian tak menyenangkan, Febian tetap melanjutkan tugasnya. Dia merekam dengan menggunakan handphone.
"Kamera saya rusak. Saya terpaksa pakai handphone karena tanggung jawab untuk meliput," ucap Febian.
Sebelumnya, fotografer Antara, Hendra Nurdiyansyah (30), juga menjadi korban lemparan batu dari massa. Akibat lemparan batu tersebut, Hendra mengalami cedera di bagian engkel kaki sebelah kanan.
ADVERTISEMENT
"Sudah sembunyi dibelakang mobil polisi, batu gede langsung kena engkel," kata Hendra.