Kami Mencoba Jasa Sewa Pacar di Jakarta, Tarif Rp 400 Ribu Bisa Ngapain Aja?

29 Oktober 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praktik sewa pacar di Jakarta. Foto: Nabila Ulfa J/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Praktik sewa pacar di Jakarta. Foto: Nabila Ulfa J/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menghabiskan waktu dengan lawan jenis tak melulu harus pacaran. Di Jepang dan China, praktik sewa pacar sudah lama diminati mereka yang single, entah untuk jadi penawar sepi atau sekadar mencari teman mengobrol.
ADVERTISEMENT
Nah, praktik semacam ini rupanya tengah ramai di Indonesia. Berbeda dengan mencari teman kencan di dating apps, memakai jasa sewa pacar artinya harus siap membayar sejumlah uang tergantung fasilitas yang ditawarkan.
Penasaran dengan fenomena tersebut, kami mencoba menyewa pria sebagai pacar di satu platform penyedia jasa yang ramai di Tiktok, yakni akun K (kanore_id).
Akun tersebut memiliki lebih dari 118 ribu likes dari konten-konten review jasa rental kanojo dan kareshi–istilah Bahasa Jepang yang berarti pacar. Servis semacam akun K ini juga lumrah ditemukan di Facebook dan Twitter.
Pada laman Tiktok dan Instagram, akun K tersebut mencantumkan situs resmi. Isinya katalog pacar sewaan (pria dan wanita), cara pemesanan, aturan kencan online maupun offline, hingga harga jasa.
ADVERTISEMENT
Para calon penyewa bisa memilih talent yang diinginkan dengan melihat profilnya. Layanan akun K tersedia di Jabodetabek, Bandung, hingga Malang.
Namun, calon klien tidak akan menemukan foto asli maupun nama asli para talent. Identitas asli pacar sewaan harus disembunyikan dengan alasan privasi. Hal ini merupakan adopsi dari budaya Jepang.
Sejumlah aturan ketat pun berlaku, baik untuk pengguna jasa online date atau offline date. Keduanya sama-sama mencatut aturan harus single, dilarang menanyakan identitas pribadi, dan dilarang mesum.
Harga yang dipatok untuk menikmati jasa sewa pacar online sebesar Rp 170 ribu untuk satu minggu. Klien akan dikenakan biaya tambahan untuk pap foto (Rp 40 ribu) dan video call (Rp 50 ribu). Lagi-lagi, akun K dalam situsnya mengingatkan larangan meminta foto atau video 18+.
Praktik sewa pacar di Jakarta. Foto: Nabila Ulfa J/kumparan
Sementara jasa kencan offline dipatok dengan harga Rp 250 ribu per 3 jam. Jika menginginkan sewa lebih lama, klien harus membayar Rp 320 ribu untuk 4 jam dan Rp 350 ribu untuk 5 jam. Butuh durasi lebih lama? Klien harus siap dikenakan biaya double. Agar konsumen yakin ini jasa betulan bukan abal-abal, akun K menaruh sejumlah testimoni dari klien pada situsnya.
ADVERTISEMENT
Pemesanan jasa ini bisa dilakukan via admin di WhatsApp. Setelah menentukan talent, jadwal, serta servis yang dipilih, penyewa jasa akan diarahkan untuk membayarnya lewat dompet digital. Pada tahap itu, klien belum bisa berkomunikasi langsung dengan talent.

Pacaran di Mall

Saya akhirnya menyewa talent pria sebagai pacar dengan nama samaran “Ichiro”. Dalam profilnya, Ichiro disebut memiliki tinggi 175 cm dan berat 90 kg. Dia ditampilkan sebagai sosok anime berpakaian serba hitam.
Untuk menggunakan jasa kencan offline bersama Ichiro, Saya menghabiskan Rp 400 ribu dengan rincian Rp 250 ribu untuk biaya sewa dan Rp 150 ribu untuk transportasi talent. Biaya ini belum termasuk biaya makan dan senang-senang saat bertemu.
Saya menyusun pertemuan di sebuah mall di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (26/10). Pada hari H kencan, talent menghubungi saya lebih dulu untuk kemudahan janjian.
Praktik sewa pacar di Jakarta. Foto: Nabila Ulfa J/kumparan
Semua agenda ketika kencan itu tergantung kebutuhan talent. Jadi, klien bisa menggunakan pacar sewaan untuk teman mengobrol, melakukan hal “uwu” atau menggemaskan sebagai pacar, hingga jadi teman kondangan.
ADVERTISEMENT
Saya mengajak Ichiro makan, ke toko buku, main arcade, dan ngobrol santai sambil minum kopi untuk menghabiskan 3 jam waktu kencan. Dia memperbolehkan dokumentasi foto dan video. Namun saat diunggah di medsos, Ichiro tak ingin wajahnya terekspos.
Ichiro–yang tampak berusia sekitar 21 tahun–menawarkan ‘servis’ kontak fisik seperti pegangan tangan dan merangkul. Dia juga beberapa kali mengucapkan kata sayang dan rayuan, layaknya pacar betulan. Perlakuan ini mirip dengan praktik sewa pacar di Jepang.
Tak hanya jago gombal, dia pun cukup luwes mengajak saya mengobrol dan minim rasa canggung, mulai dari membahas buku kesukaan sampai cerita personal tentang mantan. Namun, dirinya tak mengatakan atau melakukan hal-hal mesum. Bisa dibilang Ichiro cukup profesional.
Menghabiskan waktu bersama pacar sewaan. Foto: Nabila Ulfa J/kumparan
Kencan kilat selama tiga jam itu menghabiskan total Rp 749 ribu yang ditanggung sepenuhnya oleh klien. Harga yang fantastis itu juga terjadi pada jasa sewa pacar di Jepang yang bisa menyentuh ratusan ribu rupiah untuk satu jamnya.
ADVERTISEMENT

Rincian Biaya Kencan Kilat dengan Pacar Sewaan:

Anti Baper Baper Club

Ichiro berkenan menceritakan alasannya bergabung sebagai talent pacar pria di platform tersebut. Sekitar bulan Juli lalu, dia awalnya tertarik karena ingin cari penghasilan karena masih menganggur. Kini, dia merupakan karyawan swasta di sebuah perusahaan di Jakarta Utara. Menjadi pacar sewaan adalah pekerjaan sampingannya.
Kalau selama ini sering melayani kencan online dan offline, apa Ichiro pernah baper?
“Enggak,” katanya kepada kumparan usai kencan. Dia pun mengaku sejak awal tak risih harus melayani servis klien.
“Enggak sih karena gua dari awal udah mantepin hati untuk siap menerima itu semua. Dan berusaha untuk profesional aja sih,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sesuai aturan dalam situs K, Ichiro mengaku pantang melakukan hal-hal 18+. Dia memiliki batasan terkait itu.
“Batasannya ya biasa pegangan tangan, merangkul, peluk, udah itu. Enggak lebih. Selebihnya ya itu--kalau gua lebih dari itu mungkin gua akan melanggar aturan dan selama ini gua berusaha untuk tidak melanggar aturan. Selama ini kan makanya kalau tadi gandengan tangan, uwu-uwuan, gua tanya lu dulu. Mau enggak rangkul atau gandengan tangan atau mau enggak uwu-uwuan? Kan lu bilang ntar aja, yaudah,” terangnya.
Ia pun mengaku tak pernah mendapat perlakuan mesum dari klien. Ichiro juga tidak mendengar pengalaman itu pada talent-talent lain. Namun, Ichiro pernah punya pengalaman unik.
“Gue pernah ditanyain cowok. ‘Bang, gay bisa nggak?’ Ada lah, orang. Instagram langsung DM ke Ichiro. Tapi enggak tahu sih itu bercandaan atau beneran. Gue cuma bales untuk order silakan hubungi admin. Kalau dia order silakan, tapi kalau macem-macem, gua cancel,” jelas Ichiro.
ADVERTISEMENT