KAMI Prihatin Jumhur Hidayat Diciduk Polisi: Baru Keluar RS, Operasi Empedu

Ilustrasi Kriminal. Foto: kumparan

Bareskrim Polri menangkap 8 petinggi KAMI di Jakarta dan Medan, salah satunya deklarator Jumhur Hidayat. Jumhur diamankan polisi pada Selasa (13/10) pagi ini dan masih menjalani pemeriksaan di Bareskrim.

Menanggapi penangkapan Jumhur, Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani mengaku prihatin. Sebab, Yani menyebut Jumhur baru saja keluar dari rumah sakit, usai menjalani operasi empedu beberapa hari sebelumnya.

"Pukul 07.00 pagi, Pak Jumhur baru keluar dari RS. Pak Jumhur ini baru operasi besar, dua minggu dia di RS dioperasi baru beberapa hari lalu dia keluar (RS). Pagi tadi diambil. Kita tidak tahu motif apa Pak Jumhur juga diambil (ditangkap) itu," kata Yani saat dihubungi, Selasa (13/10).

"Tapi kita betul-betul prihatin kalau Jumhur, orang baru operasi kok. Pak Jumhur baru keluar dari RS operasi empedu," sambung dia.

Ahmad Yani. Foto: Antara/Yudhi Mahatma

Yani mengungkapkan saat ini pihaknya belum mengetahui motif penangkapan Jumhur. Namun, eks politikus PPP itu memastikan KAMI akan terus mendampingi rekan-rekannya yang menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.

"Tentu kita akan mendampingi, kita akan melakukan pendampingan. Sekarang kita mungkin siang nanti pukul 13.00 WIB atau jam 14.00 WIB, kita lagi beresin administrasi, mungkin kita akan ke Mabes-lah mendampingi," tandas dia.

Selain Jumhur, Bareskrim Polri juga menangkap deklarator KAMI, Syahganda Nainggolan dan Anton Permana, di lokasi berbeda. Anggota KAMI lain di Jakarta yang ditangkap yaitu Kingkin Anida. Sementara itu, 4 anggota KAMI yang ditangkap di Medan yaitu Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri.

Syahganda ditangkap berdasarkan surat perintah terkait dugaan pelanggaran UU ITE. Sementara, alasan penangkapan Jumhur dan Anton hingga kini belum diungkap oleh polisi.

Aktivis KAMI Jumhur Hidayat. Foto: ANTARA FOTO

=====

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona