Kampanye 5 Hari Nonstop, Ma'ruf Incar Kantong Suara Prabowo di Jabar

1 Maret 2019 21:48 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 01 Ma'ruf Amin (kiri) memberikan sambutan dalam acara Mujahadah Kubro dan Tausiyah kebangsaan di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (1/3). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 01 Ma'ruf Amin (kiri) memberikan sambutan dalam acara Mujahadah Kubro dan Tausiyah kebangsaan di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (1/3). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendekati Pilpres 2019, cawapres Ma'ruf Amin semakin gencar menggelar safari politik ke berbagai daerah untuk meraup dukungan, terutama dari kalangan santri. Sejak Senin (25/2), selama lima hari Ma'ruf telah berkeliling Jawa Barat mulai dari Kabupaten Cirebon, Kuningan, Banjar, Pangandaran, Ciamis, hingga Cilacap. Kunjungan itu akan dilanjutkan ke Karawang, Sabtu (2/3), dan Serang, Banten pada Minggu (3/2).
ADVERTISEMENT
Tujuan safari politik ini jelas, meningkatkan suara Jokowi-Ma'ruf di Jabar yang relatif belum aman di beberapa titik.
"Yang pokok itu kita inginkan meningkat elektabilitas di Jawa Barat. Di Jawa Barat ini kan dianggap daerah yang dulu Pak Jokow kalah," kata Ma'ruf saat ngopi bareng wartawan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2) pagi.
Sesuai image dan kalangan yang ia sasar, Ma'ruf selalu mengemas kunjungannya dalam bentuk istigasah, tausiyah kebangsaan, hingga bertemu alim ulama. Dalam acara-acara itu, Ma'ruf berusaha membangun narasi yang menepis isu Jokowi anti-Islam serta mempromosikan visi misinya di Pilpres 2019.
Cawapres 01 Ma'ruf Amin dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Banjar Sari, Ciamis, Jawa Barat, Kamis (28/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Di sisi lain, safari Ma'ruf yang digelar selama lima hari berturut-turut itu juga menepis keraguan berbagai pihak soal kondisi kesehatannya. Apalagi, isu-isu miring yang beredar saat Ma'ruf beristirahat beberapa pekan di kediamannya karena terkilir.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu sehat, saya bisa berjalan lima hari nonstop, mudah-mudahan terus sehat saya, amiin," kata Ma'ruf di akhir safari politiknya.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding. Foto: Reki Febrian/kumparan
Secara terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding memastikan secara umum hasil survei internal Jokowi-Ma'ruf di area Cirebon serta Cilacap cenderung bagus. Namun, di daerah lain seperti Banjar, Pangandaran, dan Ciamis, paslon ini masih harus bersaing secara ketat.
Ma'ruf, menurut Karding, saat ini tengah berupaya mengkonsolidasikan suara kaum santri di daerah tersebut. Khususnya, bagi para pemilih yang berasal dari kultur NU
"Walaupun posisinya hari ini sebenarnya sudah tidak ada masalah artinya kita sudah leading tetapi kita ingin menambah elektabilitas pasangan 01 di sana," beber Karding.
Jokowi dan JK di rapat terbatas Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Secara keseluruhan, pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi-JK kalah dari pasangan Prabowo-Hatta di Jabar. Saat itu, Prabowo berhasil meraup 59,78 persen suara di Jawa Barat, sedangkan Jokowi-JK mendapat 40,22 persen.
ADVERTISEMENT
Lima daerah yang dikunjungi oleh Ma'ruf selama lima hari ini adalah lumbung suara Prabowo-Hatta di Pilpres 2014. Sementara, daerah Cirebon, Pangandaran, dan Cilacap --yang sebenarnya sudah masuk Jawa Tengah-- adalah daerah tempat Jokowi-JK unggul.
Berikut data perolehan suara Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 lalu secara lengkap:
Kabupaten Cirebon
Prabowo-Hatta 415.517 (38, 86 persen)
Jokowi-JK 653.687 (61,14 persen)
Kota Cirebon
Prabowo-Hatta 78.359 (46,25 persen)
Jokowi-JK 91.079 (53,75 persen)
Kabupaten Kuningan
Prabowo-Hatta 312.002 (56 persen)
Jokowi-JK 250.156 (46 persen)
Kota Banjar
Prabowo Hatta: 56.365 (53.19%)
Jokowi-JK : 49.600 (46.80%)
Kabupaten Pangandaran
Prabowo Hatta: 119.057 (44.19%)
Jokowi-JK : 150.312 (55.80%)
Kabupaten Ciamis
Prabowo Hatta: 386.630 (57.32%)
Jokowi-JK : 287.858 (42.67%)
Kabupaten Cilacap
ADVERTISEMENT
Prabowo-Hatta: 381.863 suara (39,48 persen)
Jokowi-JK: 585.252 suara (60,52 persen)