Kampanye Akbar Pilgub Jatim, Luluk-Lukmanul Klaim Unggul Berdasarkan Survei

23 November 2024 21:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim menggelar kampanye akbar terakhir di Lapangan Catakgayam, Jombang, Sabtu (23/11/2024). Foto: dok. Tim media Luluk-Lukman
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim menggelar kampanye akbar terakhir di Lapangan Catakgayam, Jombang, Sabtu (23/11/2024). Foto: dok. Tim media Luluk-Lukman
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, menggelar kampanye akbar di Lapangan Catakgayam, Jombang, Sabtu (23/11). Luluk mengaku mendapatkan respons positif dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Terakhir kami ini kampanye, ya, respons masyarakat luar biasa. Awalnya terkejut, tapi keterkejutan itu justru menimbulkan rasa ingin tahu. Setelah mereka tahu, mereka jatuh cinta. Itu yang kami rasakan dan dibuktikan dari berbagai survei, baik internal maupun yang dirilis media," ujar Luluk di Jombang, Sabtu (23/11).
Luluk mengeklaim elektabilitas dirinya dan Lukman mengalami tren positif di beberapa survei. Hal ini, kata dia, mengindikasikan bahwa masyarakat Jawa Timur menginginkan perubahan.
"Di media sosial, survei-survei hampir selalu menunjukkan kemenangan kami. Itu menunjukkan harapan masyarakat bahwa Jawa Timur akan ada perubahan dan kemajuan, terutama dalam mengatasi kesenjangan yang masih sangat tajam," ucapnya.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim menggelar kampanye akbar terakhir di Lapangan Catakgayam, Jombang, Sabtu (23/11/2024). Foto: dok. Tim media Luluk-Lukman
Luluk menjelaskan, kesenjangan di Jawa Timur tidak hanya terjadi antara wilayah perkotaan dan pedesaan saja, melainkan antara pusat pemerintahan dengan daerah-daerah, seperti Mataraman, Pantura, Tapal Kuda, dan Madura.
ADVERTISEMENT
Wilayah-wilayah itu, menurut Luluk, kerap merasa terpinggirkan dalam pembangunan.
"Daerah-daerah seperti Jombang, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, serta wilayah Pantura, Tapal Kuda, dan Madura masih merasakan kesenjangan yang signifikan. Ini yang harus kita jembatani dengan pemikiran dan gagasan baru," ujarnya.
Ia mengungkapkan, solusi untuk mengatasi kesenjangan itu adalah dengan menghadirkan kepemimpinan baru yang bisa memberikan kebutuhan masyarakat.
"Kami siap menawarkan gagasan-gagasan yang fresh untuk mempersempit jarak kesenjangan. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk menuntaskan isu kemiskinan yang masih sangat tinggi di banyak wilayah," ungkapnya.