Kampanye Tutut Soeharto di Tambak Lorok Diprotes karena Perizinan

4 Maret 2019 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kunjungan putri Presiden ke-2 RI, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto, di Pelabuhan Tambak Lorok, Semarang, rupanya ditegur oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. BBWS menegur Partai Berkarya sebagai penyelenggara karena mengadakan kampanye di tepi sungai dekat tempat pelelangan ikan (TPI) Tambak Lorok.
ADVERTISEMENT
Teguran diberikan lantaran acara kampanye diselenggarakan di lokasi yang tidak sesuai dengan permohonan izin panitia. Selain itu, Koordinator Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BBWS Pemali Juana, Muhammad, mengaku pihaknya tak menerima permohonan izin penyelenggaraan acara kampanye.
"Kami sudah memberikan surat teguran kepada penyelenggara. Isinya teguran bahwa kegiatan ini tidak berizin supaya dilakukan penghentian. Hanya saja kami baru tahu ada acara pukul 09.30 WIB. Kami datang, acara sudah dimulai," kata Muhammad saat dihubungi, Senin (4/3).
Koordinator Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BBWS Pemali Juana Muhammad, mendatangi lokasi kampanye Partai Berkarya di tepian sungai Tambak Lorok. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Informasi yang diterima, pihak penyelenggara acara "Silaturahmi Ibu Tutut dan Mbak Annisa Tri Hapsari Menyapa Sedulur Tambaklorok Kota Semarang" telah mengurus perizinan ke Polrestabes Semarang dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat. Namun, izin acara yang diajukan mengambil lokasi di Jalan Tambakmulyo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, dalam pelaksanaannya, acara kampanye justru dilakukan di tepi sungai yang merupakan wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), di bawah kendali BBWS Pemali Juana.
"Kalau acaranya pindah sini harusnya lapor ke BBWS, karena ini punya kewenangan pusat. Kalau di pusat mekanismenya seperti itu. Kami sampaikan sekalian sosialisasi supaya ke depan tidak beralasan tidak tahu. Terlebih kami ASN yang diharuskan untuk netral," jelasnya.
Koordinator Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BBWS Pemali Juana Muhammad, mendatangi lokasi kampanye Partai Berkarya di tepian sungai Tambak Lorok. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Dikonfirmasi secara terpisah, koordinator lapangan (korlap) acara kampanye, Amron (50), membenarkan semula acara diselenggarakan di Jalan Tambakmulyo. Namun, menurut Amron, warga sendirilah yang meminta acara dipindahkan ke tepi sungai.
Sebab, warga menganggap jika acara berlangsung di Jalan Tambakmulyo, dikhawatirkan mengganggu proyek pengerjaan Kampung Bahari dan pengguna jalan.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah membuka forum. Banyak yang minta di sini (tepi sungai). Kami menempatkan disini karena permintaan warga," ujar Amron.
Selain itu, Amron mengaku tidak tahu harus mengajukan perizinan juga kepada pihak BBWS. Terlebih, ia bukanlah pihak yang berwenang untuk mengurus perizinan acara.
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Saya hanya pelaksana saja. Soal perizinan saya tidak tahu. Saya hanya mengarahkan tim sukses (timses), menjaga massa agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gesekan dari beda warna," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Partai Berkarya wilayah Jawa Tengah Miko Vinaldho menuturkan ada miskoordinasi antara pihaknya dengan penyelenggara. Miko mengungkapkan, selaku tuan rumah, pihaknya memiliki kewajiban menjamin keamanan seluruh pimpinan DPP maupun pengurus Partai Berkarya yang hadir, termasuk Tutut Soeharto.
ADVERTISEMENT
"Kami mohon maaf. Kami akan segera klarifikasi dengan penyelenggara. Penyelenggara akan kami panggil," tutup Miko.
Dalam kunjungan Tutut ke Tambak Lorok, ia nampak didampingi sejumlah pengurus dan kader Partai Berkarya. Di antaranya pasangan suami-istri sekaligus caleg Partai Berkarya Annisa Trihapsari dan Sultan Djorghi, Ketua DPP Partai Berkarya Eno Sigit, serta Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamik Soeharto.