Kampung Susun Bayam Masih Dijaga Ketat, Wartawan Dilarang Masuk

22 Mei 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akses masuk ke Rusun Kampung Bayam, Jakarta Utara, masih dijaga ketat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Akses masuk ke Rusun Kampung Bayam, Jakarta Utara, masih dijaga ketat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Kampung Bayam yang tinggal di rumah susun sekitar Jakarta International Stadium (JIS) diusir secara paksa oleh satpol PP Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (21/5) siang.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi hingga Rabu (22/5) pagi, petugas keamanan masih menjaga ketat akses masuk ke Kampung Bayam. Ada 2 sekuriti yang berjaga.
Awak media pun dilarang untuk masuk ke area rumah susun. Bahkan, salah satu petugas keamanan yang berjaga melarang awak media untuk sekadar mengambil foto.
"Di sini sebenarnya gak boleh foto-foto juga. Kecuali ada surat tugasnya dari Jakpro," ujar petugas keamanan tersebut.
Akses masuk ke Rusun Kampung Bayam, Jakarta Utara, masih dijaga ketat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Akses masuk ke Rusun Kampung Bayam, Jakarta Utara, masih dijaga ketat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Dari luar, tak terlihat lagi adanya warga Kampung Bayam. Petugas keamanan juga enggan mengungkap keberadaan warga Kampung Bayam saat ini.
"Saya kurang tahu," katanya.
Sebelumnya, warga Rusun Kampung Bayam telah bernegosiasi dengan pihak Jakpro. Isi kesepakatannya ini di antaranya warga bersedia dipindahkan ke hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Pademangan, Jakarta Utara. Namun kepindahan ini hingga menunggu hasil mediasi dengan Komnas HAM.
ADVERTISEMENT
"Satu dari warga, saya sendiri, Rahman, Yusron. Ketiga dari pihak Jakpro, keempat dari intel, ya, intel Bareskrim, Bapak Wahyono. Artinya dia menandatangani untuk sebagai saksi kesepakatan bahwa sahnya kami tidak mempersalahkan di atas hitam dan putih," sebut Koordinator Warga Rusun Kampung Bayam, Taufik Rahman, saat dijumpai di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Selasa (21/5).
"Artinya untuk pegangan kami di kemudian hari jika ada permasalahan di hunian sementara ini. Bahwa sahnya kami digeser kembali karena ini," sambungnya.