Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Kampus Literasi Digital ala Djarum Foundation: Ajak Peduli Lingkungan
18 Februari 2025 20:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menggelar Kampus Literasi Digital bersama civitas academica Institut Pertanian Bogor (IPB) di Auditorium FEM IPB, Kabupaten Bogor, Selasa (18/2).
ADVERTISEMENT
Acara tersebut diikuti 600 mahasiswa IPB. Ini upaya untuk mendukung generasi muda mentransformasikan kepedulian dan "green initiative" menjadi gaya hidup berkelanjutan.
Dalam kegiatan kali ini, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, serta musikus dan pegiat lingkungan Gede Robi Supriyanto (Robi Navicula) mendorong kaum muda mengambil peran dalam edukasi isu lingkungan ke lingkup pertemanan dan keluarga.
Setelah inisiatif ini dilakukan di kampus IPB, harapannya mahasiswa yang hadir turut menyebarkan pesan lingkungan serta aktif menjaga lingkungan masing-masing.
Di tengah krisis iklim, kaum muda menjadi harapan untuk mewujudkan bumi yang lestari di masa yang akan datang. Maka itu, sejak 2018, BLDF menginisiasi gerakan berbasis digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) sebagai wadah bagi mahasiswa untuk melakukan kepedulian serta aksi lingkungan yang berkelanjutan.
"Kami memperluas inisiatif ini dengan mendorong generasi muda dapat terlibat langsung dalam aksi-aksi peduli dan menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan. Kami berharap civitas academica IPB dapat membuat konten-konten positif tentang lingkungan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Director Communications BLDF Mutiara Diah Asmara.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Prof. drh. Deni Noviana, PhD, DAiCVIM, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan BLDF.
ADVERTISEMENT
"Sekarang media sosial menjadi medium sosialisasi yang paling cepat dan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa. Acara ini (Kampus Literasi Digital) sangat baik tentang bagaimana peduli lingkungan, bagaimana kalian bisa berkontribusi kepada lingkungan sekitar melalui media digital. Media sosial bisa menjangkau dan berdampak secara internasional, tidak ada batasnya, termasuk membahas isu lingkungan." ucapnya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menyinggung mengenai pentingnya menghasilkan dan mengonsumsi konten media sosial yang baik.
"Proses membuat informasi di media arus utama ini berjenjang, ini yang tidak terjadi di media sosial, tidak ada yang mengontrol dan mengorganisasikan. Oleh karena itu, media sosial sangat tergantung pada content creator-nya, dia bisa membuat konten baik dan tidak baik. Ini yang bahaya di media sosial kalau tidak cermat dan hati-hati. Jangan sampai kita mengonsumsi, sama seperti makanan, ada yang bergizi dan tidak, ada yang enak tetapi tidak bergizi, informasi juga begitu." tuturnya.
Robi Navicula menyebutkan bahwa harapan bagi mahasiswa untuk menjaga lingkungan tidaklah berlebihan.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, beragam aksi dapat ditumbuhkan oleh mahasiswa melalui berbagai cara, salah satunya mengikuti passion atau minat.
Robi berharap inisiatif ini konsisten dilakukan sehingga menjadi kebiasaan dan akhirnya menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan.
"Passion setiap orang itu berbeda, ada yang suka seni, ada yang suka penelitian, dan sebagainya. Intinya bagaimana yang kita lakukan itu dapat bermanfaat bagi sekitar kita, terutama lingkungan. Do what you love and do what you care," katanya.
"Misalnya, saya suka musik dan saya peduli lingkungan. Maka dari itu, saya membawa ajakan peduli lingkungan melalui musik yang saya kreasikan. Kita tidak berhenti pada passion kita saja, tetapi (berlanjut) ke hal yang kita pedulikan juga," kata Robi.