Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kanada Masukkan Garda Revolusi Iran ke dalam Daftar Kelompok Teroris
20 Juni 2024 18:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kanada memasukkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) ke daftar entitas teroris pada Rabu (19/6). Mereka juga meminta warganya meninggalkan Iran.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kanada dalam keterangan resminya menyebut, keputusan diambil sebagai upaya memerangi pembiayaan teroris.
"Keputusan memasukkan IRGC ke dalam KUHP [sebagai entitas teroris] mengirimkan pesan kuat bahwa Kanada akan menggunakan semua yang dipunya untuk memerangi aktivitas terorisme IRGC, ini dilakukan secara sepihak setelah mengetahui adanya hubungan dengan entitas teroris terdaftar seperti Hizbullah dan Hamas," kata Pemerintah Kanada seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Sehari sesudahnya yaitu pada Kamis (20/6), Pemerintah Iran mengecam keputusan Kanada. Mereka menuduh Kanada tak bijaksana dan langkahnya bermotif politik.
"Tindakan Kanada tak akan berdampak pada kekuatan sah dan preventif dari Garda Revolusi," kata jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani.
Kanaani menambahkan, Iran akan merespons keputusan Kanada perihal Garda Revolusi Iran yang masuk daftar entitas teroris.
ADVERTISEMENT
Menteri Keamanan Publik Kanada Dominic LeBlanc mengatakan, langkah terhadap IRGC disebabkan rekor HAM Iran yang buruk. IRGC diyakini sebagai faktor terbesar hal tersebut.
Sementara, Menlu Kanada Melanie Joly tak hanya meminta warganya segera pergi dari Iran. Ia mendesak warga Kanada untuk membatalkan niat ke Iran atas alasan keamanan.
Garda Revolusi merupakan pasukan elite Iran. Mereka langsung bertanggung jawab pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Sementara itu, selama satu dekade hubungan Kanada dan Iran semakin memburuk. Itu disebabkan keputusan Kanada memutuskan hubungan diplomatik atas dasar kekhawatiran program nuklir dan dukungan Iran terhadap rezim Bashar Al-Assad di Suriah.
ADVERTISEMENT