Kandidat Kepala Interpol Diduga Terlibat Penculikan hingga Pemerasan

24 Juni 2024 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Interpol. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Interpol. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang kandidat kepala Interpol, Mubita Nawa, dituduh terlibat penculikan, penahanan, penyerangan, dan pemerasan terhadap dua pengusaha India. Mubita berasal dari Zambia.
ADVERTISEMENT
Dugaan itu muncul setelah pengacara dua terduga korban Nawa, Vinod dan Uddit Sadhu, mengirimkan surat resmi kepada Interpol. Dalam surat itu tertulis kedua kliennya menjadi korban kejahatan saat Nawa menduduki jabatan penting di kepolisian Zambia.
Pengacara Sadhu dan Vinod menegaskan bahwa Nawa tak pantas menduduki jabatan Sekjen Interpol. Sekjen adalah nama jabatan untuk mengepalai Interpol, organisasi kerja sama kepolisian di dunia.
Nawa didukung oleh Uni Afrika menjadi pemimpin terbaru Interpol. Termasuk Nawa ada empat orang kandidat sekjen Interpol. Interpol menyebut, kandidat terpilih akan diumumkan dalam waktu dekat.
Tim pembela hukum Vinod dan Sadhu berasal firma hukum Leverets Group yang berkantor di Inggris. Atas nama kliennya itu mereka mengirim alasan mengapa menyampaikan tuntutan kepada Nawa.
ADVERTISEMENT
"Klien kami punya dasar kuat dan percaya bahwa Nawa berperan vital pada konspirasi yang menyebabkan penculikan, penahanan, penyerangan dan pemerasan pada September 2022, saat itu dia menjabat sebagai deputi direktur kepolisian Zambia," ujar Leverets Group seperti dikutip dari The Guardian.
Mereka menyebut Sadhu pernah mengalami penyergapan oleh seorang polisi yang menyamar. Kemudian Sadhu dibawa ke sebuah mobil ke suatu tempat untuk diancam dan diperas oleh polisi sempat termasuk Nawa.
Keluarga Sadhu adalah pemilik perusahaan farmasi Sun Pharmaceuticals. Oleh Pengadilan Zambia, perusahaan milik Sadhu ditetapkan punya kelebihan pembayaran pelunasan pinjaman Bank Pembangunan Zambia.
Pembayaran itu, kata firma hukum, sewajibnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Zambia. Sampai sekarang Pemerintah Zambia belum mengembalikan kelebihan pembayaran itu.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, kata Leverets Group, kliennya mendapat tekanan ekstrem dan ilegal. Mereka juga mengeklaim telah memulai proses hukum kasus Sadhu ke pengadilan setempat.
Pada Oktober mendatang Nawa dijadwalkan untuk menjadi salah satu saksi penting persidangan.
Kepolisian Zambia buka suara atas tuduhan terhadap Nawa. Mereka percaya Nawa tak bersalah, dan menyebut Sadhu sedang diperiksa atas kasus penipuan dan perubahan ilegal struktur saham di Sun Pharmaceuticals.
"Kami dengan tegas membantah tuduhan jahat tersebut. Tuduhan ini sepenuhnya tak berdasar dan bertujuan mencoreng citra Mubuta Nawa jelang pemilihan sekjen Interpol," kata Kepolisian Zambia.