Kandungan Vaksin AstraZeneca: Etanol, Tak Ada Unsur Hewan Seperti Gelatin

19 Maret 2021 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca.
 Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Vaksin corona AstraZeneca telah tiba dan dalam beberapa pekan akan digunakan di Indonesia. Vaksin ini juga telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari BPOM.
ADVERTISEMENT
Namun, tak sedikit publik yang sampai saat ini masih penasaran. Apa saja kandungan vaksin ini, sebab sejumlah isu masih ramai diperbincangkan.
Seperti disebut menyebabkan penggumpalan darah hingga menyebabkan beberapa kematian lansia di Eropa. Namun AstraZeneca sudah menjamin bahwa vaksin mereka aman.
Mari kita cek kandungan vaksin yang dibuat di Inggris dan Swedia ini dikutip dari Instagram Bimo A Tedjo, Associate Profesor bidang Chemistry di Universiti Putra Malaya:
Bahan aktif:
Bahan inaktif
Kandungan Vaksin AstraZeneca. Foto: Instagran/@ba.tejo

Penjelasan British Islamic Medical Association

Sementara itu menurut British Islamic Medical Association (BIMA), tidak ada komponen yang berasal dari hewan (termasuk gelatin) dalam vaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Vaksin telah diproduksi dalam 293 sel ginjal embrionik manusia yang dimodifikasi secara genetik. Garis sel sering dibutuhkan untuk membantu bahan vaksin aktif tumbuh.
"Garis sel yang digunakan untuk membuat beberapa vaksin awalnya diambil dari janin yang diaborsi bertahun-tahun yang lalu. Namun penting untuk dipahami bahwa janin tersebut tidak diaborsi. Tujuan sel-sel dari janin tidak secara langsung digunakan dalam vaksin ini."
"Setelah tumbuh, virus tersebut dimurnikan untuk menghilangkan bahan kultur sel. Sangat tidak mungkin ada materi manusia yang tersisa di vaksin akhir," demikian keterangan lembaga tersebut.
Subjek tentang garis sel telah didiskusikan oleh para ilmuwan Muslim untuk vaksin ini dan vaksin lainnya dan telah dianggap diizinkan oleh sejumlah cendekiawan terkenal.
ADVERTISEMENT
"Vaksin tersebut mengandung alkohol dalam bentuk etanol yang digunakan sebagai pelarut. Ada 0,002 mg alkohol (etanol) per dosis 0,5ml. Ini "tidak cukup untuk menimbulkan efek memabukkan."
"Dan telah dijelaskan dapat diabaikan oleh cendekiawan Muslim. Ini sebanding atau kurang dari jumlah etanol yang ditemukan di alam makanan atau roti," tutup BIMA.