Kanit Resmob Polda Jambi Ditombak Begal, Kondisinya Kritis

11 Mei 2022 2:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang begal di Kota Jambi tewas ditembak karena menyerang polisi saat akan dilakukan penangkapan. Begal bernama Taufik Galing (32) itu ditembak di rumahnya di Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi pada Selasa (10/5).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Kaswandi Irwan.
"Terkait kejadian ini, sudah kami berikan pengertian kepada keluarga pelaku dan kami sampaikan apa adanya yang kemudian tindakan tegas diambil karena tindakan pelaku juga berisiko terhadap anggota lainnya," kata Irwan dikutip dari Antara.
Irwan menjelaskan bahwa pelaku menombak Kepala Unit Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Johan Silaen, saat memimpin penangkapan begal tersebut.
Akibat perlawanan yang dilakukan pelaku, Silaen terluka serius dan kritis. Ia terkena tusukan tombak ikan.
Menurut dia, kejadian bermula saat tim Resmob Polda Jambi hendak menangkap pelaku begal di Seberang Kota Jambi. Namun, saat akan ditangkap di rumahnya, Galing melakukan perlawanan.
Ilustrasi begal. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Karena melakukan perlawanan dan melukai petugas, Galing pun langsung ditembak di tempat oleh anggota polisi.
ADVERTISEMENT
Irwan mengatakan, penangkapan tersebut terjadi pada pukul 18.00 WIB, setelah polisi mendapat informasi pelaku tengah berada di rumahnya.
Penangkapan itu dilakukan oleh tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Opsnal Polresta Jambi, Polres Batanghari, dan Polres Muaro Jambi.
Johan Silaen yang saat itu memimpin penangkapan, langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota. Namun, pelaku yang sudah mengetahui rencana penangkapannya itu tengah bersiap untuk melakukan perlawanan.
"Di TKP, pelaku yang telah mengetahui kedatangan polisi sempat berteriak: 'Silakan tangkap, saya sudah siap. Saya akan melakukan perlawanan’, tim lalu mengepung kediaman pelaku," kata Irwan.
"Anggota kami, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (anti peluru, tetapi ditusuknya di perut kirinya," tambah Irwan.
ADVERTISEMENT
Setelah Silaen ditombak, anggota yang berada di belakangnya lantas menembak Gilang. Polisi melepaskan tiga tembakan ke arah dada yang menyebabkan Galing tewas di tempat.
Irwan mengatakan, Taufik Hardiansyah alias Galing merupakan masuk ke dalam DPO terkait 11 kasus pencurian disertai kekerasan maupun pencurian dengan pemberatan di sejumlah wilayah.
"Ke-11 TKP ada ada enam TKP pencurian dengan kekerasan di wilayah Polres Batanghari, dua TKP di Polresta Jambi masing-masing satu kasus pencurian kekerasan atau curas dan satu pencurian pemberatan (curat) serta tiga TKP di Muarojambi," kata Irwan.
Saat ini kondisi Silaen dalam keadaan belum sadar setelah menjalani operasi pengangkatan tombak di bagian perutnya.
"Saat ini kondisi AKP Johan Silaen dalam perawatan medis setelah jalani operasi dan dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi, dan mohon doanya agar anggota kami selamat," ungkap Irwan.
ADVERTISEMENT