Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kantong Tebal Admin Akun Mahasiswi Cantik
17 Januari 2019 10:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Kemunculan akun mahasiswi cantik dari berbagai kampus menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi eksistensi para pemilik akun meningkat pesat, namun di sisi lain ada yang merasa dirugikan karena kehilangan privasi.
ADVERTISEMENT
Memang, bagi para milenial dan generasi Z kalangan tertentu, eksistensi di media sosial dianggap penting. Sebab dengan menjadi terkenal di sosial media, mereka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Masalahnya terkadang akun kampus cantik asal comot foto tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Hal ini yang membuat para pemilik akun geram dan merasa dirugikan. Terlebih para pengelola akun mahasiswi cantik mendapat keuntungan finansial dari postingan-postingan tersebut.
Untuk mengetahui alasan pengelola akun mahasiswi cantik itu, kumparan mewawancarai founder @ugmcantik.
Akun @ugmcantik dibuat pada tahun 2014 oleh seorang pria yang kala itu berstatus sebagai mahasiswa UGM. Kepada kumparan, founder @ugmcantik itu meminta identitasnya disamarkan dan hanya berkenan disebut inisial, yakni R.
R bercerita, awalnya membuat akun @ugmcantik hanya karena iseng belaka. Mulanya dia hanya me-repost foto mahasiswi UGM yang menurutnya cantik.
ADVERTISEMENT
"Itu awalnya sekitar 2015 atau 2014 akhir. Awalnya sih ide sendiri untuk seru-seruan, UGM belum ada nih, just for fun aja jadi dibuatin," ujar R kepada kumparan, Selasa (15/1).
Keisengan R rupanya disambut oleh para mahasiswa. Followers akun @ugmcantik terus bertambah dan kini mencapai 139 ribu. R yang dulu sempat kesulitan mencari foto mahasiswi cantik versi dirinya, kini justru kebanjiran antrean foto.
"Jadi awalnya cuma repost-repost aja, cuma berjalannya waktu banyak DM (direct message) yang masuk ke akun dan email kita minta di-posting," tambahnya.
Dari niat awal menjadi penghubung mahasiswa lintas jurusan dan fakultas, lama-lama akun @ugmcantik justru menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tawaran endorse hingga paid promo datang silih berganti.
ADVERTISEMENT
R menetapkan tarif Rp 230 ribu sekali tayang untuk iklan produk makanan, pakaian, hingga jasa transportasi. Penghasilan dari akun @ugmcantik ia bagi bertiga dengan temannya yang mengelola akun tersebut.
"Kalau per bulan masih kecil ya, paling bisa beli iPhone 6. Cuma mau buat jajan-jajan doang untuk teman-teman" kata R yang kini sudah lulus dari UGM.
Diprotes hingga buat orang lain sukses
Pada awal-awal akun @ugmcantik berdiri, R mengaku mengambil foto-foto perempuan yang diupload di akun pribadi mereka tanpa konfirmasi. Hal ini membuat pemilik foto berang dan komplain kepadanya.
Belajar dari kejadian tersebut, ia kini meminta izin kepada pemilik akun yang fotonya hendak dipost di @ugmcantik. Kendati sudah mendapat izin, ada juga yang kemudian meminta fotonya di-take down dari @ugmcantik alias dihapus. Untuk kasus semacam ini, biasanya R dan admin @ugmcantik lainnya mengikuti kehendak pemilik foto.
ADVERTISEMENT
"Biasanya (yang minta dihapus meski awalnya mengizinkan) ya karena mereka punya pacar, cowoknya itu enggak suka gitulah," ucapnya.
Terkait tuduhan yang menilai akun @ugmcantik mengeksploitasi perempuan, R tak setuju. Menurutnya dia justru membantu sejumlah mahasiswa yang ingin meningkatkan eksistensi mereka.
“Kita sama sama menguntungkanlah, ada simbiosis mutualisme-nya. Kita dapat followers, akun kita ramai. Akun mereka juga nambah followers dan ada yang jadi selebgram,” kata R.
Salah satu selebgram yang muncul dari @ugmcantik adalah Gina Meigina, mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM. Selain itu R yang juga mengelola akun @ugmganteng, menghasilkan selebgram pria Anthony Tanjung yang dikenal sebagai dokter ganteng.
R mengaku memiliki kriteria tersendiri dalam memilih foto yang akan di-post di akun @ugmcantik dan @ugmganteng. Yakni mereka yang menurutnya cantik, fotonya instagramable, memiliki banyak followers, dan tidak vulgar.
ADVERTISEMENT
“Kita kan bawa nama kampus sebisa mungkin minim-minimlah yang vulgar-vulgar, yang sopan-sopan saja. Minimal fotonya jelas, kemudian gak pakai kacamata ya standar foto instagramable lah,” tuturnya.
Tak melulu soal perempuan cantik, R juga mengunggah beberapa kegiatan akademik. Seperti mahasiswa berprestasi, hingga dukungan untuk mahasiswa yang sedang bertanding dalam event tertentu.
“Kayak misalnya Tari Rampoe UGM masuk kompetisi tingkat internasional kita bantu, kemudian Indira Wibowo di ajang pariwisata atau apa kita bantu. Kita bantu mengajak ‘klik atau vote ini ya’ gitu,” urainya.
R mengaku tak khawatir terjerat UU ITE karena menurutnya seluruh postingan di akun @ugmcantik aman dan sudah mendapat izin dari pemilik foto. Dia justru merasa menguntungkan para pemilik foto karena telah meningkatkan eksistensi mereka secara gratis.
ADVERTISEMENT
Selain akun @ugmcantik, banyak kampus-kampus terkenal lain yang memiliki akun serupa seperti @ui.cantik yang kini sudah raib, @unpad.geulis, @uny_cantik, @bidadari_ub, dan sebagainya. Hampir seluruh akun tersebut memiliki banyak followers. Apa sebenarnya alasan mereka mem-follow akun-akun tersebut?
“Have fun aja sih, buat penyegaran timeline.Daripada bosen kan ngelihatin timeline hanya itu-itu lagi. Kalau bosen kuliah, lihat (akun cantik),” ujar Tsauqi Fadhil, salah satu follower @ui.cantik dan @ugmcantik.
Tsauqi awalnya hanya mem-follow akun @ui.cantik yang menurutnya pioneer akun mahasiswi cantik. Namun setelah akun tersebut raib, dia lantas mem-follow akun @ugmcantik. Tsauqi merasa hal yang ia lakukan masih wajar, dan biasa dilakukan lelaki.
Selain ‘segar’ dilihat, Tsauqi juga pernah ingin mengirim direct message kepada para perempuan yang masuk akun mahasiswi cantik. Namun ia urung melakukannya dan memilih like atau komen di akun @ui.cantik atau @ugmcantik.
ADVERTISEMENT
“Kalau keinginan pernah, ya namanya juga cowok ngelihat yang cantik, pasti pengen lah. Sama aja kalau kita ngelihat artis cantik, nge-DM gitu lah,” ucapnya.
Bagi Tsauqi perempuan cantik itu relatif. Menurutnya tidak semua perempuan yang masuk akun @ugmcantik atau @ui.cantik memang cantik.
Tsauqi mengaku, dia dan teman-temannya kerap menjadikan akun itu untuk bahan bercandaan. Namun jika ada yang mengenal si pemilik foto, Tsauqi dan teman-temannya sering meminta untuk dikenalkan.
Meski demikian, Tsauqi mengaku tak ada gairah khusus saat melihat foto perempuan di akun mahasiswi cantik. Sebab menurutnya foto-foto yang dia lihat tak ada yang berpose ‘panas’.
“Memang rata-rata selama saya follow akun-akun cantik itu, foto-fotonya emang enggak ada yang vulgar atau gimana sih, masih ketutup semua. Kalau ada yang pakai untuk fantasi itu terlalu berlebihan sih menurut saya,” kata Tsauqi.
ADVERTISEMENT
Senda dengan Tsauqi, Munib Ansori yang mengikuti dua akun mahasiswi cantik ini, mengaku ingin melihat perpaduan antara kecantikan dan kecerdasan yang dimilik oleh setiap mahasiswi yang fotonya diunggah.
“Setiap cowok punya preferensi berbeda-beda tentang kecantikan. Tapi, mahasiswi selalu istimewa. Cantik dan terdidik adalah perpaduan sempurna. Itulah mengapa kami follow akun-akun tersebut,” katanya.
Simak cerita selengkapnya dengan ikuti topik Polemik Akun Mahasiswi Cantik di kumparan.