Kantor Redaksi Jubi Diduga Dilempari Bom Molotov, 2 Mobil Terbakar

16 Oktober 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Police line dipasang di depan kantor Jubi, usai pelemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Police line dipasang di depan kantor Jubi, usai pelemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Redaksi Jujur Bicara atau Jubi yang terletak di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, dilempari bom molotov pada pukul 03.15 dini hari, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Dua mobil operasional Jubi, Toyota Avanza dan Toyota Calya, yang diparkir di halaman kantor itu terbakar.
Police line dipasang di depan kantor Jubi, usai pelemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
Jean Bisay, Pemimpin Redaksi Jubi, menduga bom molotov itu dilempar oleh dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
"Bom itu dilemparkan dari pinggir jalan di depan Kantor Redaksi Jubi, dan membuat api berkobar di antara dua mobil," ujar Jean, Rabu (16/10).
Api akhirnya dipadamkan dua karyawan Jubi dan sejumlah saksi mata.
Police line dipasang di depan kantor Jubi, usai pelemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
Police line dipasang di depan kantor Jubi, usai pelemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa

Polresta Jayapura Bantah Bom Molotov

Wakapolresta Jayapura Kota, AKBP Deni Herdiana, membantah benda yang dilemparkan adalah bom molotov.
"Ya, terjadi percobaan pembakaran dua unit mobil di halaman kantor redaksi Jubi. Kita dari kepolisian tak pernah bilang itu adalah bom molotov, yang kami sebut itu adalah pelemparan dua buah benda ke arah dua unit mobil," ujar Deni, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Kata dia, polisi telah melakukan Olah TKP dan menemukan berbagai macam pecahan. Hasil analisis atas temuan itu masih menunggu dari Laboratorium Forensik Polda Papua.
"Kita juga belum bisa menyimpulkan apakah ini teror atau bukan, kita akan lakukan pendalaman," ujar Deni.