Kapal Hendak Tenggelam, 116 Imigran Rohingya Terdampar di Aceh Timur

1 Desember 2024 8:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imigran etnis Rohingya terdampar di Kuala Ujung Perling, Desa Paya Peulawi, Kecamatan Bireuem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (30/11/2024). Foto: ANTARA/HO-Dok Warga
zoom-in-whitePerbesar
Imigran etnis Rohingya terdampar di Kuala Ujung Perling, Desa Paya Peulawi, Kecamatan Bireuem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (30/11/2024). Foto: ANTARA/HO-Dok Warga
ADVERTISEMENT
Sebanyak 116 orang imigran etnis Rohingya terdampar di Kuala Ujung Perling, Desa Paya Peulawi, Kecamatan Bireuem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, setelah kapal motor yang mereka tumpangi rusak dan hampir tenggelam.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri, mengatakan ratusan imigran Rohingya itu terdampar pada Sabtu (30/11) dini hari pukul 03.00 WIB.
Syamsul mengatakan 116 orang etnis Rohingya tersebut terdiri atas 32 orang laki-laki, 46 orang perempuan, 15 anak laki-laki, dan 23 anak perempuan.
Kuala Ujung Perling berjarak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan kapal nelayan dari Desa Paya Peulawi. Saat ini, para imigran etnis Rohingya tersebut dalam pendataan petugas.
"Berdasarkan informasi, mereka diselamatkan nelayan karena kapal yang mereka tumpangi diduga mengalami kerusakan dan hampir tenggelam," kata Syamsul dikutip dari Antara, Minggu (1/12).
Selain di Kuala Ujung Perling, lanjut, Syamsul, ada sebanyak 47 orang imigran etnis Rohingya yang masih ditampung di Lapangan Bola Kaki Desa Seunebok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.
ADVERTISEMENT
Puluhan imigran etnis Rohingya tersebut adalah bagian tersisa dari 230 orang yang mendarat di Kabupaten Aceh Timur pada awal Februari dan akhir Oktober 2024.
"Sampai saat ini yang tersisa ada 47 orang dari 230 orang imigran etnis Rohingya yang mendarat di Aceh Timur. Sebanyak 173 imigran melarikan diri dari penampungan dan 10 orang lainnya dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan ke penampungan di Kabupaten Pidie," ujarnya.
Syamsul melanjutkan, selama ini etnis rohingnya itu dijaga petugas dari Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR). Begitu juga konsumsi Rohingya tersebut difasilitasi IOM, lembaga migran internasional.
"Kami berharap imigran etnis imigran Rohingya itu dapat dipindahkan ke tempat yang lebih representatif karena penampungan sementara sekarang berada di lapangan terbuka," kata Syamsul.
ADVERTISEMENT