Kapal Kodam Tenggelam, Pemerintah Pertimbangkan Modernisasi Alutsista

13 Maret 2018 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Wiranto. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Wiranto. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Musibah satu unit tank M113 milik TNI AD yang tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, dan tenggelamnya Kapal KMC milik Kodam Jaya di Kepulauan Seribu Senin (13/3) kemarin, menambah catatan buruk dalam sejarah perjalanan alutsista TNI.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Menkopolhukam Wiranto mengatakan, pemerintah akan memperbaharui alutsista milik TNI agar kecelakaan yang terjadi bisa diminimalisasi.
"Sekarang ini Presiden mencoba untuk melakukan langkah-langkah yang adil dan seimbang juga bijak, agar di satu sisi kita tetap bisa memoderenisasikan alutsista,"ujar Wiranto, usai menghadiri Forum Koordinasi dan Sinkronisasi bersama Purnawirawan Paskibraka Indonesia (PPI), di Milenium Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/3).
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
Wiranto menambahkan, moderenisasi alutsista harus dilakukan dengan perhitungan yang matang. Sebab, untuk bisa memperbaharui alat-alat tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit.
"Jangan sampai merugikan pembangunan yang lebih luas dari negeri ini misalnya infrastruktur, pembangunan ekonomi nasional, pembangunan kelayakan tenaga listrik yang memadai,"ujar Wiranto.
Wiranto memastikan pembaharuan alutsista ini akan dipertimbangkan oleh pemerintah tanpa menghilangkan kebijakan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi untuk modernisasi alutsista ini tetap menjadi bagian dari tujuan negara untuk dilakukan, enggak usah dirubutkan. Arah itu ada cuma itu dipertimbangkan dengan kepentingan yang ada di negeri ini,"tutup Wiranto.
Kapal Kodam Jaya tenggelam di Kepulauan Seribu pada Senin (12/3) kemarin. Kapal tersebut diduga kelebihan muatan lantaran kapasitas kapal hanya bisa menampung sebanyak 31 prajurit, sementara prajurit yang diangkut kemarin mencapai 50 orang.