Kapal Rainbow Warrior Greenpeace Tiba di Bali, Suarakan Isu Lingkungan

13 April 2018 17:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rainbow Warrior, kapal milik organisasi nonprofit di bidang lingkungan, Greenpeace, berlabuh di perairan Bali, tepatnya di Pelabuhan Benoa, Jumat (13/4) sore. Kapal tersebut bersandar selama empat hari di Bali, setelah berlayar dari Papua dalam ekspedisi 'Jelajah Harmoni Nusantara'.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, kedatangan Rainbow Warrior di Bali sebagai ajang untuk memperkuat kampanye sosial dan lingkungan. Ada tiga isu lingkungan yang menjadi perhatian Rainbow Warrior, yakni masalah energi, sampah plastik, dan reklamasi di kawasan pesisir.
"Kami tahu ada kekhawatiran dan keprihatinan terhadap Bali dengan segala permasalahan di dalam bisa merusak keindahannya. Ini jadi ajang menyuarakan gerakan masyarakat untuk harapan Bali lebih baik," ujar Leonard di lokasi, Jumat (13/4).
Banjir Sampah di Sanur, Bali (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir Sampah di Sanur, Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sementara itu, menurut Kapten Rainbow Warrior, Hettie Geenen, Bali dipilih sebagai salah satu kota yang dikunjungi Rainbow Warrior karena permasalahan lingkungan akibat pembangunan yang masif, terlebih masalah sampah plastik yang belakangan terjadi.
"Kami memutuskan ke Bali untuk menyebarkan pesan penyelamatan lingkungan dan kesadaran publik mengenai lingkungan yang semakin tercemar akibat pembangunan yang tidak menyeimbangkan kepentingan alam," katanya.
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Hettie mengaku, saat menuju ke Bali, pihaknya mendengar permasalahan minyak yang tumpah di kawasan Teluk Balikpapan. Meski tak sempat mendatangi lokasi tersebut, namun Hettie menganggap, permasalahan tersebut sangat berdampak bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Dari perjalanan di perairan Indonesia, kami mendengar kejadian minyak tumpah di Teluk Balikpapan. Ini adalah salah satu contoh kejahatan lingkungan yang sekarang kita tahu konsekuensinya. Ini saatnya untuk beralih ke energi terbarukan," jelasnya.
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
Kapal Rainbow Warrior sendiri sebelumnya pernah mendatangi Bali pada 2013 yang lalu. Usai mengungunjungi Bali, kapal tersebut akan melanjutkan perjalanannya ke Jakarta.