Kapal Selam Indonesia Cuma 5, Kini Terancam Hilang 1

22 April 2021 3:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 KRI Nanggala-402. Foto: Dok. TNI AL
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nanggala-402. Foto: Dok. TNI AL
ADVERTISEMENT
Kehadiran kapal selam sebagai alutsista TNI amatlah penting bagi Indonesia. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meresmikan kapal selam KRI Alugoro-405, mengatakan kapal selam adalah alutsista strategis yang wajib dimiliki suatu negara.
ADVERTISEMENT
Menurut Hadi, kapal selam memiliki kekuatan pemukul strategis yang sangat diperhitungkan dalam peperangan modern. Sehingga kehadirannya begitu vital dalam situasi perang laut.
"Kemampuannya untuk mengintai dan menyerang sasaran tanpa terdeteksi menjadi kombinasi mematikan yang harus diperhitungkan dalam kalkulasi tempur lawan," ucap Hadi di Fasilitas Pelabuhan (Faslabuh) TNI AL Selat Lampa, Ranai, Kepulauan Riau dalam keterangannya Selasa (6/4).
Ironisnya, 2 minggu setelah peresmian tersebut, salah satu kapal selam milik TNI AL mengalami kecelakaan. KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4). Kapal itu diduga tenggelam di palung pada kedalaman 600-700 meter.
Hilangnya kapal tersebut semakin mengikis kekuatan alutsista laut Indonesia. Sebab sejauh ini, Indonesia hanya punya 5 kapal selam, yaitu KRI Cakra 401, KRI Nanggala 402, KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404, dan KRI Alugoro 405.
ADVERTISEMENT
Padahal menurut Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Indonesia idealnya punya 12 kapal selam.
Kapal selam Alugoro melakukan uji coba di Selat Bali terlihat dari Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
KRI Cakra dan KRI Nanggala merupakan armada pemukul yang berusia tua. Dua kapal ini sudah bertugas sejak 1981. Sedangkan 3 kapal selam lainnya terbilang masih muda karena mulai bertugas di atas 2017.
KRI Nagapasa, KRI Ardadedali, dan KRI Alugoro merupakan hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan. KRI Nagasapa dibuat oleh teknisi Korea Selatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).
Begitu pula dengan KRI Ardadedali yang dibuat di galangan kapal tersebut. Hanya saja, sebagian teknisi yang membuat berasal dari Indonesia.
Paling berbeda tentu KRI Alugoro. Kapal selam ini menjadi yang pertama dibuat di Indonesia melalui PT PAL Indonesia (Persero). Pembuatan kapal tersebut hasil kerja sama dengan Korea Selatan melalui DSME.
Kapal selam Alugoro melakukan uji coba di Selat Bali terlihat dari Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Saat ini Indonesia juga tengah merencanakan membuat kapal selam mini. Pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah merancang desain kapal selam dengan panjang keseluruhan 32 meter.
ADVERTISEMENT
Pengembangan proyek ini dilakukan BPPT sejak 2017 hingga 2019 melalui kerja sama dengan industri pertahanan dalam negeri.
Kapal tersebut rencananya memiliki kecepatan maksimal 15 knot dan dipersenjatai dengan 2 heavy weight torpedo. Selain itu kapal juga bisa mengangkut 12 awak.
Kapal selam itu dapat digunakan dalam misi pemblokiran jalur transportasi musuh. Bahkan kapal nantinya juga dimanfaatkan untuk mendeteksi kejahatan di wilayah perairan Indonesia, hingga untuk menyerang kapal selam yang melakukan pelanggaran.