Kapal yang Angkut Imigran Terbalik di Perairan Yunani, 1 Tewas dan 65 Hilang

2 November 2022 5:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
salah satu pelampung yang dimiliki migran saat mereka meninggalkan pantai utara Prancis untuk menyeberangi Selat Inggris, dekat Wimereux, Prancis. Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
salah satu pelampung yang dimiliki migran saat mereka meninggalkan pantai utara Prancis untuk menyeberangi Selat Inggris, dekat Wimereux, Prancis. Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Satu orang tewas dan 65 orang hilang setelah dua kapal yang mengangkut imigran terbalik di Yunani. Dikutip dari AFP, hal ini disampaikan penjaga pantai, Selasa (1/11), dengan tim penyelamat menghadapi kondisi badai.
ADVERTISEMENT
Petugas menemukan satu mayat pada sore hari di lepas pantai Pulau Samos, Yunani. Menurut pernyataan empat orang yang selamat, salah satu kapal yang terbalik berisi 12 orang.
Mayat itu ditemukan oleh kapal penjaga pantai Turki yang berlayar di sana dan secara ilegal memasuki "perairan Yunani".
Polisi Pelabuhan Yunani mengatakan, kapal Turki "berusaha merusak kapal patroli Yunani" dan "menghalangi" pekerjaan penjaga pantai Yunani dan kapal Badan Perbatasan Eropa Italia (Frontex) yang berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan orang hilang di sana.
Menteri Kelautan Yunani Ioannis Plakiotakis menuduh Turki "berusaha memprovokasi sebuah insiden" di Laut Aegea, tempat bentrokan berulang antara kedua negara bertetangga itu.
Pada Selasa dini hari, kejadian serupa terjadi di Pulau Euboea dekat Athena, karena daerah itu diterpa angin dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
Awalnya, penjaga pantai Yunani menemukan sembilan orang yang merupakan warga negara Afghanistan, Mesir, dan Iran di pulau terdekat. Kemudian pada Selasa malam, seorang pria lain ditemukan selamat dari pulau itu, sehingga jumlah yang selamat menjadi 10.
"Menurut pernyataan para penyintas, total ada 68 orang yang berada di kapal itu," kata juru bicara penjaga pantai Nikos Kokkalas kepada televisi pemerintah, Ert.
Pencarian 58 orang yang diduga hilang akan dilanjutkan pada Rabu (2/11) dini hari. Yunani, Italia, dan Spanyol adalah negara tujuan bagi mereka yang melarikan diri dari Afrika dan Timur Tengah untuk mencari keselamatan dan kehidupan yang lebih baik di Uni Eropa.
Penjaga pantai Yunani mengatakan telah menyelamatkan sekitar 1.500 orang dalam delapan bulan pertama tahun ini. Sementara tahun lalu, kurang dari 600 orang yang diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Pejabat Yunani mengatakan penyelundupan manusia sekarang sering mengambil rute yang lebih panjang dan lebih berbahaya ke selatan untuk melewati patroli di Uni Eropa di Laut Aegea dalam upaya mencapai Italia.