Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara di Timur Tengah seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) saat ini telah memberikan opsi bagi warganya untuk menerima dosis vaksin corona yang ketiga sebagai booster imunitas. Hingga saat ini, Indonesia belum menetapkan aturan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini vaksin yang sudah dipakai adalah Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm, semua harus disuntik 2 dosis. Lantas, apakah Indonesia akan segera memberikan suntikan ketiga?
"Tunggu rekomendasi WHO, hasil uji klinis tahap 3 juga nanti rekomendasi para ahli dan ITAGI," jelas Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, pada kumparan, Rabu (9/6).
Pemberian dosis ketiga bagi warga Indonesia sepertinya belum akan diberikan dalam waktu dekat ini. Menurut dr. Nadia, hal yang harus menjadi fokus utama saat ini adalah percepatan vaksinasi. Hingga saat ini, Indonesia masih belum mencapai angka vaksinasi yang sudah ditargetkan.
"Ayo kita konsen dulu percepatan suntikan dua dosis yang jelas sesuai uji klinis mencapai 181,5 juta," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diunggah pada situs covid19.go.id, sebanyak 18.260.482 orang telah menerima vaksinasi pertama per tanggal 8 Juni. Sementara untuk vaksinasi kedua, sebanyak 11.356.025 orang telah mendapatkannya.
Tentu ini masih jauh dari target untuk mencapai herd immunity. Yaitu 181,5 juta orang.
Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia kini memprioritaskan kelompok dan golongan rentan seperti lansia dan pra-lansia. Namun untuk mendorong percepatan vaksinasi, saat ini di wilayah DKI Jakarta telah diizinkan untuk menyuntik vaksin bagi masyarakat dengan usia di atas 18 tahun.