Kapitra soal Nyaleg Lewat PDIP: PKS dan Gerindra Tak Tawari Saya

24 Juli 2018 15:00 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapitra Ampera di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan pengacara Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, mantap untuk maju jadi caleg lewat PDIP. Kapitra mengaku, ia maju menjadi caleg dari PDIP karena hanya PDIP yang menawarinya menjadi caleg.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan partai lain tidak mampu. Saya katakan partai lain tidak pernah menawarkan (menawari-Red) saya. Apakah itu PKS, Gerindra, PAN, PBB, Golkar, PPP, PKB, tidak pernah menawarkan saya," ucap Kapitra, di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
Menurutnya, PDIP bisa membuka peluang untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Ia juga yakin PDIP bisa mewujudkan cita-cita umat Islam.
"Jangan paksa saya memilih sesuatu yang saya tidak bisa saya lakukan. PDIP membukakan saya pintu untuk bisa mewujudkan apa cita-cita yang manusia Indonesia inginkan," lanjutnya.
Kapitra Ampera dan Hasto di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera dan Hasto di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan ihwal masuknya nama pengacara Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, menjadi salah satu bakal caleg di Pemilu 2019. Hasto menjelaskan nama Kapitra diusulkan dari sejumlah elemen di PDIP.
ADVERTISEMENT
"Usulan dari bawah dan kami sudah menerapkan sistem online. Ketika data beliau masuk ke data base PDIP, ada 3 referensi yang mengusulkan beliau," ujar Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/7).
Pihak yang merekomendasikan Kapitra antara lain internal PDIP serta sejumlah tokoh masyarakat.
"Mereka mengharapkan PDIP betul-betul hadir sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya, maka ya kami mengkaji hal tersebut, kami menganggap bahwa beliau memiliki track record yang baik," lanjut Hasto.